"Dan ketika Ia duduk di atas Bukit Zaitun, berhadapan dengan Bait Allah, bertanyalah Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas dengan pribadi kepada-Nya: "Katakanlah kepada kami, kapan itu akan terjadi dan apa tandanya kalau semuanya itu akan segera berakhir?"
Ayat Markus 13:4 ini adalah momen krusial dalam pengajaran Yesus mengenai akhir zaman. Pertanyaan yang diajukan oleh para murid-Nya, Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Andreas, mencerminkan rasa ingin tahu dan mungkin juga kekhawatiran mereka tentang masa depan. Mereka ingin mengetahui kapan peristiwa besar yang akan menandai akhir dari tatanan dunia yang mereka kenal akan terjadi, serta tanda-tanda apa yang akan mendahuluinya. Pertanyaan ini bukanlah sekadar keingintahuan akademis, melainkan sebuah dorongan spiritual untuk memahami rencana ilahi dan mempersiapkan diri menghadapi apa yang akan datang.
Yesus, dalam konteks perikop yang lebih luas, tidak memberikan tanggal pasti mengenai kedatangan-Nya yang kedua atau akhir zaman. Sebaliknya, Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan spiritual. Ayat Markus 13:4 menjadi titik awal bagi serangkaian nubuat dan ajaran yang lebih mendalam tentang berbagai peristiwa yang akan terjadi, termasuk penindasan, peperangan, bencana alam, dan penganiayaan terhadap orang-orang percaya. Namun, inti dari pengajaran-Nya bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membimbing umat-Nya agar tetap teguh dalam iman di tengah segala kesulitan.
Memahami Markus 13:4 juga berarti merenungkan sifat waktu dan kedaulatan Tuhan. Bagi manusia, waktu adalah garis linier yang terbatas. Namun, bagi Tuhan, waktu bersifat abadi dan Ia berdaulat atas segala peristiwa. Para murid bertanya tentang "kapan" dan "apa tandanya", namun jawaban Yesus lebih mengarah pada "bagaimana" kita harus hidup dalam antisipasi akan kedatangan-Nya. Ini mendorong kita untuk tidak terjebak dalam spekulasi tanggal, melainkan fokus pada pertumbuhan rohani, kasih kepada sesama, dan kesetiaan kepada Injil.
Dalam kehidupan modern, di mana informasi begitu cepat menyebar dan berbagai peristiwa dunia seringkali terasa mengkhawatirkan, ayat ini kembali relevan. Banyak orang mencari tanda-tanda yang jelas, berharap ada indikator pasti yang menunjukkan bahwa akhir zaman semakin dekat. Namun, ajaran Yesus dalam Markus 13:4 mengingatkan kita bahwa tanda-tanda yang paling penting bukanlah peristiwa eksternal, melainkan kondisi hati dan kehidupan kita. Apakah kita hidup dalam kekudusan? Apakah kita mengasihi Tuhan dan sesama? Apakah kita setia pada panggilan-Nya?
Dengan demikian, Markus 13:4 mengundang kita untuk tidak hanya mendengarkan kata-kata Yesus, tetapi juga meresapi maknanya dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah panggilan untuk hidup berjaga-jaga, bukan dengan kecemasan, tetapi dengan keyakinan akan janji-janji Tuhan dan kesadaran bahwa setiap momen adalah kesempatan untuk melayani Dia dengan setia, mempersiapkan hati kita untuk pertemuan akhir yang pasti terjadi, kapan pun waktu-Nya tiba. Penekanan pada tanda-tanda, dalam konteks ini, lebih kepada pengingat akan transisi dan perubahan yang akan terjadi, yang menuntut respons iman yang kuat.