Markus 15:4

Lalu Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkau tidak menjawab sepatah kata pun? Lihatlah betapa banyak tuduhan mereka terhadap-Mu."

P Y ? ... Platform Sidang

Konteks dan Makna Ayat

Ayat Markus 15:4 ini terambil dari bagian Injil Markus yang menceritakan tentang pengadilan Yesus di hadapan Pontius Pilatus. Pada momen krusial ini, Yesus dihadapkan pada tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh para pemimpin agama Yahudi dan orang banyak. Pilatus, sebagai pejabat Romawi yang berkuasa di Yudea, bertugas untuk memutuskan nasib-Nya.

Ketika Pilatus, yang mewakili otoritas sipil, mengajukan pertanyaan kepada Yesus, ia terkejut dengan keheningan Yesus. Sang Gubernur heran karena Yesus tidak membela diri, padahal ada begitu banyak tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Keheningan Yesus ini bukanlah tanda ketidakpedulian atau kelemahan, melainkan sebuah pernyataan ilahi yang mendalam. Yesus sadar sepenuhnya akan misi-Nya, yaitu untuk menebus dosa umat manusia melalui penderitaan dan kematian-Nya.

Perkataan Pilatus, "Lihatlah betapa banyak tuduhan mereka terhadap-Mu," secara tidak langsung menggambarkan beratnya situasi yang dihadapi Yesus. Tuduhan-tuduhan tersebut berkisar dari menghasut rakyat, melarang membayar pajak kepada Kaisar, hingga mengaku sebagai raja. Namun, di tengah badai tuduhan itu, Yesus tetap tenang dan memilih untuk tidak menanggapi setiap fitnah secara pribadi. Fokus-Nya jauh melampaui pengadilan duniawi yang sedang berlangsung.

Keheningan yang Berbicara

Kisah Markus 15:4 menyoroti sifat kesabaran dan kebesaran jiwa Yesus. Dalam menghadapi ketidakadilan dan kebohongan, respons-Nya bukanlah amarah atau pembelaan diri yang berapi-api, melainkan diam yang penuh makna. Keheningan ini menjadi saksi bisu atas kebenaran-Nya dan penyerahan diri-Nya pada kehendak Bapa di surga. Ia tidak perlu membela diri dari tuduhan-tuduhan kosong, karena kebenaran-Nya akan terungkap melalui pengorbanan-Nya.

Bagi kita sebagai pembaca, ayat ini mengajarkan pentingnya ketenangan dalam menghadapi tekanan dan fitnah. Seringkali, reaksi spontan kita adalah membela diri secara emosional. Namun, teladan Yesus mengingatkan bahwa ada kekuatan luar biasa dalam kesabaran dan kepercayaan pada kebenaran yang lebih besar. Penderitaan yang dialami Yesus di kayu salib, yang dimulai dari pengadilan di hadapan Pilatus, adalah inti dari iman Kristen. Pengorbanan-Nya menjadi simbol penebusan dan harapan bagi seluruh dunia. Ayat Markus 15:4 adalah pengingat kuat akan pilihan sadar Yesus untuk menanggung beban umat manusia, bahkan ketika menghadapi fitnah yang paling keji.