Markus 5:40 - Mukjizat Kebangkitan Gadis Kecil

"Lalu ia menyuruh mereka semua keluar, dan ia membawa ibu anak itu dan ketiga murid-Nya serta masuk ke kamar anak itu terbaring."

Ayat Markus 5:40 menceritakan momen yang sangat intim dan dramatis dalam pelayanan Yesus. Peristiwa ini terjadi setelah Yesus dipanggil oleh Yairus, seorang pemimpin rumah ibadat, yang memohon agar Yesus datang menyembuhkan putrinya yang sedang sekarat. Dalam perjalanan menuju rumah Yairus, Yesus dihentikan oleh seorang perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun dan sembuh hanya dengan menyentuh jubah-Nya. Kejadian ini sempat memperlambat perjalanan mereka.

Namun, kabar buruk datang: anak perempuan Yairus telah meninggal. Berita ini tentu saja sangat menghancurkan hati Yairus. Yesus, dengan penuh kasih dan pengertian, berkata kepada Yairus, "Jangan takut, percaya saja." Setibanya di rumah Yairus, suasana dipenuhi dengan tangisan dan ratapan yang keras. Orang-orang meratapi kematian anak perempuan tersebut. Namun, Yesus masuk ke dalam ruangan dan menghentikan kesedihan mereka.

Ayat Markus 5:40 mencatat langkah-langkah Yesus yang spesifik: "Lalu ia menyuruh mereka semua keluar." Keputusan ini sangat penting. Yesus tidak ingin keramaian atau ketidakpercayaan menjadi penghalang bagi mukjizat yang akan terjadi. Ia menciptakan sebuah ruang yang tenang dan eksklusif, hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki iman dan peran penting dalam peristiwa ini: ibu anak itu yang pasti diliputi kesedihan mendalam, serta ketiga murid-Nya yang terdekat – Petrus, Yakobus, dan Yohanes – yang sering kali menjadi saksi momen-momen penting dalam pelayanan-Nya.

Kemudian, Yesus memasuki kamar tempat anak itu terbaring. Konteks ini menunjukkan betapa pribadi dan penuh kuasa mukjizat kebangkitan yang akan Ia lakukan. Yesus tidak membiarkan kematian menjadi akhir segalanya. Dengan firman-Nya, Ia membangkitkan anak perempuan itu dari kematian, mengembalikan kehidupan pada gadis kecil yang telah direnggut oleh maut.

Pesan utama dari Markus 5:40 dan ayat-ayat di sekitarnya adalah tentang iman, kuasa Yesus atas kematian, dan kasih-Nya yang mendalam. Yesus menunjukkan bahwa bagi-Nya, tidak ada yang mustahil. Bahkan kematian pun tunduk pada kuasa-Nya. Kisah ini memberikan harapan bagi setiap orang yang sedang menghadapi situasi yang tampaknya tanpa harapan. Ini mengajarkan kita untuk terus percaya, bahkan ketika keadaan terlihat paling gelap, dan untuk mengundang Yesus ke dalam ruang-ruang terdalam kehidupan kita, di mana Ia sanggup membawa pembaharuan dan kehidupan baru. Kehadiran Yesus di tengah kesedihan Yairus dan keluarganya adalah bukti nyata bahwa Ia peduli dan mampu mengubah duka menjadi sukacita.

Baca lebih lanjut tentang mukjizat Yesus di Markus 5.