Markus 9:16

Lalu Ia bertanya kepada orang banyak itu: "Apakah yang kamu persoalkan di antara mereka?"

Simbol pertanyaan dan kilatan cahaya ? Iman Tanpa Keraguan
Ilustrasi simbol pertanyaan dan kilatan cahaya dengan teks 'Iman Tanpa Keraguan'.

Ayat Markus 9:16, meskipun singkat, memuat inti dari percakapan Yesus dengan orang banyak. Dalam konteks ini, Yesus baru saja turun dari gunung transfigurasi bersama Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Setibanya di bawah, mereka mendapati orang banyak sedang berdebat sengit dengan para ahli Taurat. Perdebatan ini dipicu oleh seorang ayah yang membawa anaknya yang kerasukan roh jahat, yang sebelumnya telah dicoba disembuhkan oleh para murid namun gagal.

Pertanyaan Yesus, "Apakah yang kamu persoalkan di antara mereka?" adalah pertanyaan yang tajam dan langsung. Ia tidak bertanya kepada si ayah, para murid, atau para ahli Taurat secara spesifik pada saat itu, melainkan kepada orang banyak yang berkumpul. Ini menunjukkan keinginan Yesus untuk memahami akar permasalahan, bukan hanya gejala luarnya. Perdebatan yang terjadi kemungkinan besar adalah tentang mengapa para murid tidak mampu mengusir roh jahat tersebut, sebuah kegagalan yang menjadi bahan cibiran dan keraguan bagi banyak orang.

Kisah ini berlanjut dengan Yesus kemudian berinteraksi dengan anak yang kerasukan dan ayahnya. Yesus menegur roh jahat itu dan menyembuhkan anak tersebut dengan kuasa-Nya. Setelah itu, ketika mereka kembali ke rumah, para murid bertanya secara pribadi kepada Yesus mengapa mereka tidak dapat mengusir roh itu. Jawaban Yesus sangat mendalam: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan doa" (Markus 9:29). Beberapa naskah kuno menambahkan "dan puasa".

Apa yang dapat kita pelajari dari Markus 9:16 dan kelanjutan ceritanya? Pertama, pentingnya memahami sumber masalah. Yesus, dengan kebijaksanaan ilahi-Nya, ingin melihat situasi secara menyeluruh sebelum bertindak. Kedua, ini menyoroti pentingnya iman yang teguh dan hubungan yang erat dengan Tuhan. Kegagalan para murid bukan berarti mereka tidak memiliki iman sama sekali, tetapi mungkin iman mereka pada saat itu sedang terguncang oleh keraguan atau belum cukup kuat untuk menghadapi tantangan spesifik tersebut. Kehadiran roh jahat yang begitu kuat membutuhkan kedalaman spiritual dan ketergantungan total pada kuasa Tuhan, yang sering kali diperkuat melalui doa dan puasa.

Bagi kita hari ini, ayat ini menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi kesulitan hidup, kita perlu berhenti sejenak dan bertanya: "Apa yang sebenarnya kita persoalkan? Apa akar masalahnya?" Seringkali, kita terjebak dalam perdebatan dangkal atau menyalahkan faktor eksternal, tanpa menggali lebih dalam ke dalam diri kita sendiri atau hubungan kita dengan Tuhan. Kisah ini mendorong kita untuk memperkuat iman kita melalui doa yang tekun dan penyerahan diri yang penuh, sehingga kita dapat mengatasi tantangan yang datang dengan keyakinan dan kuasa ilahi.