Matius 24:47 - Kesetiaan Dalam Penantian

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya ia akan mengangkat dia menjadi pengurus segala hartanya."
Kepercayaan Siap Setia Melayani Taat Tanda Kematangan

Firman Tuhan dalam Matius 24:47 adalah sebuah janji sekaligus peringatan yang mendalam. Ayat ini berbicara tentang pengakuan dan penghargaan yang akan diberikan kepada hamba yang setia dalam penantian tuannya. Dalam konteks yang lebih luas dari ajaran Yesus mengenai kedatangan-Nya kembali, ayat ini menekankan pentingnya kesiapan rohani dan kesetiaan yang berkelanjutan. Penantian yang dimaksud bukanlah penantian pasif, melainkan penantian yang aktif, di mana seorang hamba terus bekerja dan melayani dengan setia, tanpa mengetahui kapan persis tuannya akan kembali.

Kesetiaan dalam penantian adalah kunci utama yang ditekankan dalam ayat ini. Yesus menggambarkan seorang hamba yang dipercayakan untuk mengurus segala harta tuannya. Ini menunjukkan tingkatan kepercayaan yang luar biasa. Tuan tidak hanya memberikan tugas, tetapi menyerahkan tanggung jawab penuh atas segala miliknya. Hal ini menyiratkan bahwa hamba tersebut telah terbukti dapat diandalkan, rajin, dan memiliki integritas yang tinggi dalam setiap pekerjaan yang diberikan sebelumnya. Tugas mengurus harta adalah tugas mulia yang menuntut kejujuran, pengelolaan yang bijaksana, dan dedikasi.

Dalam kehidupan rohani kita, analogi ini sangat relevan. Kita dipanggil untuk menjadi hamba-hamba Kristus yang setia. Kedatangan-Nya kembali bisa terjadi kapan saja, seperti yang ditegaskan dalam konteks Matius 24. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlena atau menganggap remeh tugas-tugas yang telah dipercayakan kepada kita. Kesetiaan kita diuji dalam hal-hal kecil sehari-hari: dalam pekerjaan kita, dalam hubungan kita dengan sesama, dalam pelayanan di gereja, dan terutama dalam menjaga kekudusan hidup kita.

Ayat ini juga mengajarkan tentang buah dari kesetiaan. "Sesungguhnya ia akan mengangkat dia menjadi pengurus segala hartanya." Ini adalah sebuah promosi ilahi. Penghargaan yang diberikan bukan hanya sekadar pujian, tetapi peningkatan tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar. Bayangkan betapa besar sukacita dan kelegaan yang dirasakan hamba tersebut ketika tuannya kembali dan bukan hanya menyatakan kepuasannya, tetapi juga mempercayakan hal yang lebih besar lagi. Ini mencerminkan bagaimana Tuhan membalas kesetiaan umat-Nya. Ia tidak akan melupakan jasa dan pengorbanan kita.

Dalam dunia yang serba cepat dan seringkali menuntut kepuasan instan, kesetiaan dalam penantian Kristus adalah sebuah tantangan. Namun, janji yang terkandung dalam Matius 24:47 memberikan kekuatan dan harapan. Ini mendorong kita untuk terus bertekun, melayani dengan sepenuh hati, dan menjaga agar hati kita tetap terarah kepada Tuhan. Kesiapan rohani bukan hanya tentang menunggu, tetapi tentang hidup sesuai dengan kehendak-Nya, melakukan pekerjaan-Nya dengan setia, dan selalu siap ketika Ia datang. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang setia, yang pada akhirnya akan diangkat dan dipercayakan lebih banyak lagi oleh Tuhan.