Mazmur 106:28 - Menerima Konsekuensi dari Pilihan

"Mereka bersekutu dengan Baal-Peor dan memakan korban-korban yang dipersembahkan kepada orang mati."

PILIHAN KESALAHAN KON...SI

Simbol kesadaran akan pilihan dan dampaknya.

Mazmur 106:28 menyajikan sebuah momen kritis dalam sejarah bangsa Israel, di mana mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala dan praktik-praktik yang menjijikkan. Ayat ini tidak hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga sebuah peringatan yang mendalam bagi setiap individu dan komunitas. Kata kunci di sini adalah "bersekutu" dan "memakan korban". Ini menggambarkan sebuah keterlibatan aktif, bukan sekadar pengamatan pasif. Bangsa Israel tidak hanya melihat orang lain melakukan kesalahan, tetapi mereka turut ambil bagian, bahkan menikmati hasil dari perbuatan tersebut.

Kisah ini berakar pada peristiwa di Shittim, di mana bangsa Israel terlibat dalam praktik penyembahan berhala Baal-Peor. Mereka terbuai oleh kenikmatan duniawi dan godaan nafsu yang ditawarkan oleh para penyembah berhala tersebut. Akibatnya, mereka tidak hanya mengkhianati perjanjian mereka dengan Allah, tetapi juga membuka diri terhadap murka-Nya. "Memakan korban yang dipersembahkan kepada orang mati" mungkin merujuk pada praktik-praktik ritual yang mengerikan dan tidak bermoral yang menyertai penyembahan berhala pada masa itu. Ini adalah simbol dari penolakan total terhadap cara-cara Allah dan penerimaan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan-Nya.

Pesan dari Mazmur 106:28 melampaui batas waktu. Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak secara harfiah menyembah berhala seperti Baal-Peor, namun godaan untuk "bersekutu" dengan hal-hal yang menjauhkan kita dari kebenaran dan kebaikan tetap ada. Dunia menawarkan berbagai macam "korban" dalam bentuk kepuasan instan, ambisi yang tidak sehat, atau gaya hidup yang mengabaikan prinsip-prinsip moral. Terkadang, kita mungkin tergoda untuk "memakan" dari meja kesenangan duniawi tanpa menyadari konsekuensinya.

Kesetiaan kepada Allah seringkali diuji oleh berbagai pilihan yang kita hadapi setiap hari. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa pilihan yang kita buat memiliki dampak. Keterlibatan dengan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, sekecil apapun itu, dapat mengarah pada keterikatan yang lebih dalam dan akhirnya membawa kita menjauh dari sumber kehidupan yang sejati. Penting untuk mengenali kapan kita mulai "bersekutu" dengan hal-hal yang keliru dan segera menarik diri sebelum kita sepenuhnya terlibat.

Namun, janganlah kita hanya melihat ayat ini sebagai kisah kegagalan. Ada juga sebuah harapan yang tersirat. Mazmur 106 sendiri merupakan respons terhadap pengakuan dosa bangsa Israel dan kerinduan mereka akan pemulihan. Ayat ini menjadi pengingat yang kuat bahwa ketika kita menyadari kesalahan kita dan berpaling dari jalan yang salah, Allah siap untuk mengampuni dan memulihkan. "Mazmur 106:28" bukan hanya tentang jatuh, tetapi juga tentang panggilan untuk bangkit, belajar dari kesalahan, dan kembali ke jalan kebenaran-Nya yang setia. Kesadaran akan konsekuensi dari pilihan adalah langkah pertama menuju pemulihan dan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan.