Kasih-Mu Melambung Tinggi
Ayat ini, Mazmur 108:3, adalah seruan yang penuh semangat dan keyakinan. Ia bukan sekadar pengakuan pasif, melainkan sebuah doa yang aktif dan penuh harapan. Perintah untuk "Bangunlah, hai Tuhan" menyiratkan sebuah kesadaran bahwa Tuhan, meskipun selalu hadir, mungkin tampak diam atau belum mengerahkan kekuatan-Nya dalam suatu situasi. Permohonan ini adalah pengakuan akan kebesaran dan kemampuan-Nya yang tak terbatas, sekaligus ungkapan kerinduan umat-Nya untuk menyaksikan campur tangan ilahi yang nyata.
Frasa "dengan kekuatan-Mu" menekankan sumber segala kuasa. Bukan kekuatan manusia yang lemah dan terbatas, melainkan kekuatan Allah yang dahsyat. Kekuatan ini adalah yang menciptakan langit dan bumi, yang membebaskan Israel dari perbudakan, dan yang senantiasa bekerja bagi kebaikan umat-Nya. Dalam penderitaan, ketidakpastian, atau kemenangan, umat percaya dipanggil untuk mengingat dan berseru kepada kekuatan ilahi ini.
Bagian kedua ayat, "kami mau menyanyikan dan memuliakan Engkau!", mengungkapkan respons yang seharusnya timbul dari hati yang dipenuhi pengenalan akan Tuhan. "Menyanyikan" melambangkan sukacita, pujian, dan ekspresi hati yang penuh syukur. Nyanyian dalam tradisi Israel seringkali merupakan bagian integral dari ibadah dan pengakuan iman. Ini adalah cara untuk mengenang perbuatan besar Tuhan dan mengkomunikasikan keagungan-Nya kepada orang lain.
"Memuliakan Engkau" adalah tujuan akhir dari segala pujian. Ini berarti mengakui dan menegaskan kebesaran, keagungan, dan kekudusan Tuhan. Memuliakan Tuhan bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang cara hidup yang mencerminkan kemuliaan-Nya. Ketika kita menyaksikan kekuatan-Nya bekerja dalam hidup kita, respons yang paling pantas adalah meninggikan nama-Nya dan membiarkan seluruh hidup kita menjadi kesaksian bagi kebesaran-Nya.
Mazmur 108:3 mengingatkan kita bahwa ibadah sejati datang dari hati yang sadar akan kehadiran dan kekuatan Tuhan. Ini adalah undangan untuk tidak hanya meminta pertolongan, tetapi juga untuk bersiap memuji dan memuliakan ketika Dia bertindak. Apakah kita sedang menghadapi tantangan besar atau sekadar menjalani hari-hari biasa, seruan ini mengajak kita untuk senantiasa melihat kepada Tuhan, meminta kekuatan-Nya, dan mempersiapkan hati kita untuk menyanyikan pujian kebesaran-Nya.
Kasih dan kekuatan Tuhan adalah tema sentral dalam kitab Mazmur. Ayat ini, dengan seruannya yang dinamis, menegaskan bahwa umat percaya dipanggil untuk terlibat secara aktif dalam hubungan dengan Tuhan. Dengan menyadari bahwa kekuatan-Nya siap sedia dan hati kita dipenuhi keinginan untuk memuji, kita dapat melangkah maju dengan keyakinan, mengetahui bahwa Tuhan akan bekerja dan kita akan memiliki banyak alasan untuk menyanyikan dan memuliakan nama-Nya.