Mazmur 108:9

"Siapakah yang akan membawa aku ke kota berkubu? Siapakah yang akan membawa aku ke Edom?"

Tempat Berlindung Yang Aman

Memahami Permohonan dan Pengharapan

Ayat Mazmur 108:9, "Siapakah yang akan membawa aku ke kota berkubu? Siapakah yang akan membawa aku ke Edom?", adalah sebuah seruan yang sarat makna. Ayat ini dapat diinterpretasikan dalam berbagai lapisan, mencerminkan kerinduan mendalam akan keselamatan, perlindungan, dan kemenangan atas tantangan hidup. Dalam konteks historis, "kota berkubu" merujuk pada benteng pertahanan yang kokoh, simbol dari keamanan yang tak tergoyahkan. Sedangkan "Edom" seringkali diasosiasikan dengan musuh atau tempat yang sulit dijangkau, bahkan berpotensi menjadi ancaman. Permohonan ini bukan sekadar ungkapan ketakutan, melainkan manifestasi dari keyakinan akan adanya kekuatan yang lebih besar yang mampu memberikan pertolongan.

Dalam perjalanan rohani, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang membuat kita merasa rapuh dan rentan. Musuh, baik itu dalam bentuk godaan, masalah keuangan, penyakit, atau kesulitan hubungan, dapat terasa seperti mengepung kita. Di saat-saat seperti inilah, ayat ini menjadi pengingat bahwa kita tidak sendirian. Ada Tuhan yang sanggup membawa kita melewati setiap badai dan menempatkan kita di tempat yang aman, di "kota berkubu" yang penuh dengan kedamaian dan perlindungan ilahi.

Pengharapan dalam Kedaulatan Ilahi

Pertanyaan retoris yang diajukan dalam mazmur ini bukanlah tanda ketidakpercayaan, melainkan penegasan bahwa pencarian pertolongan sejati akan selalu tertuju kepada Tuhan. Sang pemazmur menyadari keterbatasannya dan secara eksplisit mencari intervensi ilahi. Edom, dalam tradisi Alkitab, seringkali menjadi simbol dari kesulitan yang ekstrem. Merujuk pada Edom dalam konteks ini bisa berarti menghadapi musuh yang paling tangguh atau mengatasi rintangan yang paling berat.

Kemenangan atas Edom, sebagaimana sering diindikasikan dalam kitab Mazmur dan kitab-kitab lainnya, adalah tanda dari intervensi Allah yang berdaulat. Ketika Allah mengintervensi, bukan hanya perlindungan yang diberikan, tetapi juga kemenangan. "Siapakah yang akan membawa aku ke Edom?" bisa juga diartikan sebagai permohonan agar Allah turut campur tangan dalam mengalahkan musuh-musuh rohani kita, membawa kita pada kemenangan yang lebih besar. Ini adalah ekspresi iman yang mendalam, keyakinan bahwa melalui kekuatan Tuhan, tempat-tempat yang sulit dan musuh-musuh yang menakutkan dapat dikuasai.

Aplikasi Modern: Mencari Perlindungan dan Kemenangan Sejati

Di era modern ini, "kota berkubu" mungkin tidak selalu berbentuk fisik. Ia bisa menjadi komunitas iman yang mendukung, prinsip-prinsip moral yang teguh, atau bahkan kedamaian batin yang diperoleh melalui hubungan yang erat dengan Tuhan. Serupa dengan itu, "Edom" dapat mewakili berbagai tantangan kontemporer: kecanduan, ketidakadilan sosial, ketakutan akan masa depan, atau tekanan hidup yang tak henti-hentinya. Ayat ini mengajak kita untuk secara aktif mencari tempat perlindungan dan kekuatan di dalam Tuhan.

Pengharapan yang disajikan dalam Mazmur 108:9 adalah pengharapan yang aktif, bukan pasif. Sang pemazmur berseru, ia bertanya, ia mencari. Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga mencari solusi dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menuntun langkah kita. Ketika kita merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang seperti Edom, kita dipanggil untuk mengingat bahwa Allah memiliki kuasa untuk membawa kita melewati, mengalahkan, dan menempatkan kita pada posisi kemenangan. Dengan mempercayakan diri sepenuhnya kepada-Nya, kita dapat menemukan "kota berkubu" yang sesungguhnya – yaitu perlindungan dan kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan.