Mazmur 110:7 adalah ayat yang sarat makna, memberikan gambaran tentang kekuatan, ketekunan, dan kemuliaan yang akan diraih oleh seseorang yang taat. Ayat ini seringkali dikaitkan dengan sosok Mesias yang akan datang, yang akan mengalami pengorbanan dan penderitaan, namun pada akhirnya akan meraih kemenangan besar. "Dari sungai di tepi jalan ia akan minum" menggambarkan sebuah perjalanan yang panjang dan mungkin sulit, di mana seseorang harus mengambil apa pun yang tersedia untuk melanjutkan perjuangannya. Ini bukan tentang kemewahan, tetapi tentang kebutuhan dasar untuk terus bergerak maju.
Gambaran minum dari sungai di tepi jalan menyiratkan kesederhanaan dan juga kebutuhan mendesak. Ini adalah momen untuk mengisi ulang energi, mengambil nafas, dan mengumpulkan kekuatan yang tersisa untuk melanjutkan perjalanan. Meskipun situasinya mungkin tidak ideal, tindakan minum ini menjadi sumber pemulihan yang penting. Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan, seringkali kita harus memanfaatkan sumber daya yang ada, sekecil apapun itu, untuk tetap bertahan dan melangkah. Ketekunan dan kemampuan beradaptasi adalah kunci.
Bagian kedua ayat, "oleh sebab itu ia akan mengangkat kepala," adalah titik klimaksnya. Setelah melalui kesulitan dan memulihkan diri dari sumber yang sederhana, hasil akhirnya adalah kebanggaan dan kemenangan. Mengangkat kepala bukan hanya tentang kebebasan dari beban, tetapi juga tentang pengakuan atas pencapaian dan posisi yang tinggi. Ini adalah simbol kepercayaan diri yang pulih, martabat yang ditegakkan kembali, dan kemenangan yang diraih setelah melalui badai. Ayat ini memberikan janji bahwa setiap usaha dan ketekunan, sekecil apapun, akan berujung pada peninggian dan keberhasilan.
Dalam konteks rohani, Mazmur 110:7 berbicara tentang pengorbanan yang akan mendahului kemuliaan. Yesus Kristus, sebagai Mesias, minum dari 'sungai di tepi jalan' melalui penderitaan dan pengujian di bumi. Kematian dan kebangkitan-Nya adalah bukti tertinggi dari kemenangan ini, di mana Ia mengangkat kepala-Nya sebagai Raja yang berkuasa. Bagi para pengikut-Nya, ayat ini menjadi pengingat bahwa setelah melalui berbagai tantangan dan pengorbanan dalam mengikut Kristus, akan ada peninggian dan kemenangan kekal yang menanti. Ayat ini menginspirasi kita untuk tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan, karena di ujung jalan, ada janji kemenangan dan kemuliaan yang hakiki. Marilah kita menjadikan ayat ini sebagai sumber kekuatan untuk terus melangkah dengan penuh pengharapan.