Mazmur 112:6

"Sesungguhnya orang benar itu tidak akan bina-binasa, ia akan diingat selama-lamanya." Simbol Cahaya Abadi

Ayat dari Kitab Mazmur, khususnya Mazmur 112 ayat 6, memberikan sebuah janji yang sangat menguatkan bagi setiap orang yang hidup dalam kebenaran dan integritas di hadapan Tuhan. Pernyataan bahwa "orang benar itu tidak akan bina-binasa, ia akan diingat selama-lamanya" bukanlah sekadar harapan kosong, melainkan sebuah kepastian ilahi yang berakar pada karakter dan kesetiaan Allah. Kehidupan orang benar, meskipun mungkin menghadapi berbagai tantangan, pencobaan, atau bahkan penderitaan di dunia ini, tidak akan berakhir dalam kehancuran atau terlupakan. Sebaliknya, warisan spiritual dan dampak positif dari perbuatan baik mereka akan terus bergema dan dikenang.

Apa artinya menjadi "orang benar" dalam konteks ini? Ayat-ayat sebelumnya dalam Mazmur 112 (ayat 1-5) memberikan gambaran yang jelas. Orang benar adalah mereka yang sangat takut akan TUHAN, yang bergembira atas segala perintah-Nya. Mereka memiliki belas kasihan, murah hati, dan adil dalam setiap transaksi. Mereka menolong orang miskin dan tidak akan pernah goyah; perbuatan baik mereka akan dikenang. Ini menunjukkan bahwa kebenaran yang dimaksud bukan hanya sekadar ketaatan ritual, tetapi sebuah gaya hidup yang mencerminkan karakter Allah sendiri: kasih, keadilan, belas kasihan, dan integritas.

Frasa "tidak akan bina-binasa" menyiratkan bahwa fondasi kehidupan orang benar sangat kokoh. Meskipun badai kehidupan datang, rumah mereka yang dibangun di atas kebenaran tidak akan runtuh. Mereka mungkin mengalami kesulitan, namun kehancuran total, kebangkrutan jiwa, atau keputusasaan abadi bukanlah nasib mereka. Ada jaminan keamanan spiritual yang melekat pada hubungan yang benar dengan Sang Pencipta. Kehidupan yang berpusat pada prinsip-prinsip ilahi memberikan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi gejolak dunia.

Lebih dari itu, janji bahwa mereka "akan diingat selama-lamanya" adalah poin yang sangat penting. Di dunia yang seringkali cepat melupakan, nama dan warisan orang benar akan tetap hidup. Ini bisa berarti dikenang oleh generasi mendatang, dicatat dalam sejarah kebaikan, atau yang terpenting, dikenang oleh Allah sendiri. Ingatan Allah bukanlah ingatan yang fana; itu adalah pengakuan abadi dan pahala yang kekal. Perbuatan baik, sekecil apapun, yang dilakukan karena cinta kepada Tuhan dan sesama, tidak akan luput dari perhatian-Nya dan akan membawa buah yang berkelanjutan. Mazmur 112:6 mengajarkan kita untuk memprioritaskan kehidupan yang berkenan kepada Tuhan, karena di dalamnya terdapat jaminan kedamaian, ketahanan, dan warisan abadi yang tak ternilai harganya. Kehidupan yang benar adalah investasi terbaik yang dapat dibuat seseorang.