Ayat dari Kitab Mazmur, khususnya Mazmur 113 ayat 2, membawa sebuah pesan yang mendalam tentang keagungan dan keabadian nama Tuhan. Kalimat sederhana ini, "Terpujilah nama TUHAN, dari sekarang sampai selama-lamanya," memuat inti dari penyembahan dan pengakuan atas kedaulatan-Nya. Ini bukan sekadar ungkapan pujian biasa, melainkan sebuah pernyataan iman yang berakar pada pemahaman akan siapa Tuhan itu.
Dalam konteks Mazmur 113, pujian ini diucapkan dalam latar belakang kebesaran Tuhan yang tidak tertandingi. Mazmur ini dimulai dengan seruan agar hamba-hamba Tuhan memuji nama-Nya. Mengapa nama-Nya layak dipuji? Karena nama Tuhan mencakup seluruh pribadi-Nya, segala kuasa-Nya, kemuliaan-Nya, dan kebaikan-Nya yang tak berkesudahan. Nama-Nya adalah penanda akan identitas-Nya yang kudus dan mulia, sumber segala kehidupan dan berkat.
Frasa "dari sekarang sampai selama-lamanya" menekankan sifat kekal dari pujian yang pantas diterima Tuhan. Pujian kepada Tuhan bukanlah sesuatu yang bersifat sementara, terbatas oleh waktu, atau hanya berlaku pada momen-momen tertentu. Sebaliknya, itu adalah respons yang berkelanjutan, sebuah aliran kesadaran yang harus terus-menerus diarahkan kepada-Nya. Ini menyiratkan bahwa Tuhan senantiasa ada, senantiasa berkuasa, dan senantiasa layak untuk menerima penghormatan dan penyembahan dari ciptaan-Nya, tanpa mengenal batas waktu.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh hiruk pikuk, seringkali kita tergoda untuk melupakan hal-hal yang paling penting. Kesibukan sehari-hari, tantangan hidup, dan godaan duniawi bisa membuat kita kehilangan fokus dari kebenaran hakiki. Namun, Mazmur 113:2 mengingatkan kita untuk senantiasa kembali kepada sumber segala kekuatan dan harapan kita. Memuji nama Tuhan berarti mengakui bahwa Dia adalah pemegang kendali atas segalanya, bahwa segala rencana-Nya adalah sempurna, dan bahwa di dalam Dia ada kedamaian serta sukacita yang sejati.
Pujian ini juga bersifat aktif. Ini bukan hanya perasaan pasif, tetapi sebuah tindakan iman yang melibatkan suara kita, hati kita, dan seluruh hidup kita. Mengapa kita harus terus-menerus memuji nama-Nya? Karena Dia telah melakukan perkara-perkara besar. Dia adalah pencipta alam semesta, yang memelihara segala sesuatu dengan kuasa-Nya. Dia adalah Penebus yang telah menebus umat-Nya dari perbudakan. Dia adalah Penyelamat yang menjanjikan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Setiap berkat yang kita terima, setiap pertolongan yang kita alami, semuanya berasal dari kemurahan hati-Nya yang tak terbatas.
Memiliki perspektif kekal dalam pujian kita membantu kita menghadapi kesulitan dengan keyakinan. Ketika badai kehidupan menerpa, mengingat kebesaran dan kekekalan Tuhan menjadi jangkar bagi jiwa kita. Pujian "dari sekarang sampai selama-lamanya" adalah pengingat bahwa situasi sementara tidak akan pernah mampu meredupkan kemuliaan-Nya yang abadi. Melalui pujian yang tulus, kita menguatkan iman kita, menyingkirkan kekhawatiran, dan hidup dalam kesadaran akan hadirat-Nya yang selalu menyertai.