Mazmur 115:7

"Mereka punya mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mereka punya mata, tetapi tidak dapat melihat."
Tuhan Hidup

Ilustrasi: Simbol kesempurnaan dan kehidupan yang diberikan Tuhan.

Keselamatan Sejati Hanya dari Tuhan yang Hidup

Ayat Mazmur 115:7 menggambarkan kelemahan dan ketidakmampuan berhala. "Mereka punya mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mereka punya mata, tetapi tidak dapat melihat." Pernyataan ini sangat kontras dengan gambaran Tuhan dalam Kitab Suci. Tuhan adalah sumber kehidupan, kebenaran, dan keselamatan. Berhala, yang diciptakan oleh tangan manusia, hanyalah benda mati yang tidak memiliki kuasa apa pun.

Dalam konteks perikop Mazmur 115, pemazmur secara tegas membedakan antara keagungan Tuhan yang mahakuasa dan kesia-siaan ilah-ilah lain. Ayat 7 ini merupakan bagian dari deskripsi bagaimana dewa-dewa bangsa lain dibuat dari emas dan perak, memiliki organ tubuh layaknya manusia, namun semuanya tidak berfungsi. Mereka tidak dapat mendengar rintihan orang yang berdoa, tidak dapat melihat penderitaan umat-Nya, dan tentu saja tidak dapat memberikan pertolongan. Inilah inti kesia-siaan dari penyembahan berhala.

Sebaliknya, Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Dia mendengar setiap doa, melihat setiap kesulitan, dan memiliki kuasa tak terbatas untuk bertindak. Mazmur 115:9-11 dengan jelas menyerukan agar umat Israel, keluarga Harun, dan orang-orang yang takut akan Tuhan mengandalkan Dia. Mengapa? Karena Dia adalah penolong dan perisai mereka. Ini adalah janji yang kokoh, berbeda dengan harapan palsu yang ditawarkan oleh berhala.

Kehidupan modern sering kali diwarnai dengan berbagai "berhala" baru. Kesuksesan materi, popularitas, kekuasaan, atau bahkan teknologi canggih bisa saja menjadi fokus utama hidup seseorang, menggeser kepercayaan kepada Tuhan. Ketika kita terlalu mengandalkan hal-hal duniawi ini, kita sebenarnya sedang membangun "berhala" yang, seperti yang digambarkan dalam Mazmur 115:7, tidak akan pernah bisa memberikan kepuasan sejati atau keselamatan. Mereka mungkin tampak menjanjikan, tetapi pada akhirnya mereka tidak memiliki kekuatan untuk menolong di saat-saat genting.

Penting bagi kita untuk terus menerus diingatkan bahwa keselamatan yang kekal dan pertolongan yang nyata hanya datang dari Tuhan yang hidup. Dia adalah Allah yang berdaulat, yang menciptakan langit dan bumi, dan yang peduli terhadap ciptaan-Nya. Dalam menghadapi tantangan hidup, pencarian akan kedamaian, dan kerinduan akan makna, marilah kita berpaling kepada-Nya. Percayalah, Tuhan yang mendengar, melihat, dan bertindak, akan selalu menyertai dan menolong mereka yang berseru kepada-Nya.

Firman ini mengajak kita untuk memeriksa hati kita. Kepada siapakah kita benar-benar mengarahkan harapan dan kepercayaan kita? Apakah kita hidup dalam kesia-siaan dengan mengandalkan sesuatu yang tidak dapat berbicara atau melihat, ataukah kita bersandar pada Tuhan yang adalah sumber segala kehidupan dan keselamatan? Mazmur 115:7 adalah pengingat yang kuat akan perbedaan fundamental antara Yang Ilahi sejati dan ilusi buatan manusia.