Mazmur 119:81

"Bahwa jiwaku merindukan pertolongan-Mu, tetapi aku mengharapkan firman-Mu."

Ayat Mazmur 119:81 ini merupakan ungkapan yang mendalam dari seorang yang sedang menghadapi pergumulan hidup. Kata "jiwaku merindukan pertolongan-Mu" menunjukkan adanya sebuah kerinduan yang sangat kuat, sebuah keputusasaan yang hampir mencapai batasnya, namun kerinduan itu ditujukan kepada Tuhan. Ini bukan sekadar keinginan biasa, melainkan kebutuhan fundamental yang menyentuh esensi keberadaan diri.

Dalam kesesakan dan mungkin rasa sakit, pemazmur tidak berpaling ke sumber-sumber duniawi, tetapi mengangkat pandangannya kepada Sang Pemberi pertolongan sejati. Kerinduan ini seringkali muncul ketika kita merasa lemah, tidak berdaya, atau ketika semua jalan terlihat buntu. Di saat-saat seperti itulah, kita paling membutuhkan campur tangan ilahi.

Namun, apa yang membuat ayat ini begitu kaya adalah kelanjutannya: "tetapi aku mengharapkan firman-Mu." Ini adalah sebuah kontras yang indah. Di satu sisi, ada kerinduan yang mendesak akan pertolongan. Di sisi lain, ada ketenangan dan kepercayaan yang bersandar pada Firman Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa pertolongan Tuhan seringkali datang melalui pemahaman dan penerapan Firman-Nya.

Ilustrasi Tangan Menggenggam Alkitab dengan Cahaya Turun Fir man Tu han Ber i

Implikasi dan Penerapan

Ayat ini mengajarkan kita pentingnya keseimbangan iman. Ketika kita menghadapi kesulitan, wajar untuk merasakan kerinduan akan pertolongan. Namun, iman yang kokoh tidak berhenti di situ. Ia juga berakar pada kepercayaan akan janji-janji dan kebenaran yang terkandung dalam Firman Tuhan.

Mengharapkan Firman Tuhan berarti kita tekun membaca, merenungkan, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Di dalam Firman-Nya, kita menemukan hikmat, penghiburan, kekuatan, dan arahan yang kita butuhkan.

Pemazmur tidak mengatakan, "Aku merindukan pertolongan-Mu dan oleh karena itu aku akan duduk dan menunggu." Sebaliknya, ia menambahkan tindakan iman yang proaktif: "aku mengharapkan firman-Mu." Ini adalah pengakuan bahwa jawaban atas doa dan pertolongan yang kita rindukan seringkali terungkap melalui Firman Tuhan. Ketika kita menyelami Firman, kita menemukan prinsip-prinsip ilahi yang dapat membimbing langkah kita, memberikan perspektif baru, dan menguatkan iman kita.

Oleh karena itu, dalam setiap situasi, marilah kita meniru sikap pemazmur. Akui kerinduan jiwa kita akan pertolongan Tuhan, dan pada saat yang sama, jadikan Firman-Nya sebagai sumber harapan, panduan, dan kekuatan kita. Percayalah bahwa dalam ketaatan pada Firman-Nya, pertolongan-Nya akan dinyatakan dengan cara yang terbaik dan tepat waktu.