Dengan sekuat tenaga mereka mencoba membinasakan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-Mu.
Simbol keteguhan dan perjalanan dalam firman Tuhan.
Mazmur 119:87 adalah sebuah ungkapan yang mendalam dari pengalaman hidup yang penuh dengan tekanan dan percobaan. Pemazmur mengakui adanya kekuatan yang berusaha keras untuk menghancurkannya, namun pada saat yang sama, ia menegaskan komitmennya untuk tidak menyimpang dari jalan kebenaran yang telah ditetapkan oleh Tuhan melalui firman-Nya. Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan spiritual, kita seringkali akan menghadapi rintangan dan perlawanan. Ada kekuatan-kekuatan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang mungkin ingin menggoyahkan iman kita dan menjauhkan kita dari prinsip-prinsip ilahi.
Kata "sekuat tenaga" menunjukkan intensitas dan kesungguhan dari serangan yang dihadapi. Ini bukan sekadar godaan ringan, melainkan upaya yang gigih untuk membinasakan, mengikis, atau menghancurkan identitas spiritual seseorang. Dalam konteks modern, ini bisa berarti tekanan sosial untuk berkompromi dengan nilai-nilai, godaan untuk terlibat dalam hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, atau bahkan penganiayaan langsung karena keyakinan iman. Namun, respons pemazmur sangatlah krusial: "aku tidak menyimpang dari peringatan-Mu." Ini adalah pilihan sadar dan disengaja untuk tetap berpegang teguh pada ajaran dan tuntunan Tuhan.
Peringatan Tuhan, sebagaimana tertulis dalam hukum-Nya, adalah peta jalan spiritual. Ia memberikan petunjuk tentang bagaimana hidup, apa yang benar, dan apa yang salah. Ketika menghadapi badai kehidupan, sumber kekuatan dan ketahanan sejati datang dari ketergantungan pada firman Tuhan. Pemazmur tidak mengandalkan kekuatannya sendiri atau kebijaksanaan duniawi untuk bertahan, melainkan pada sumber yang lebih tinggi dan abadi. Kepatuhan pada firman bukanlah beban, melainkan sumber stabilitas dan kebebasan dari kehancuran.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengaplikasikan kebenaran Mazmur 119:87 ini. Ketika kita dihadapkan pada pilihan sulit yang menguji integritas kita, ketika kita merasa tertekan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani kita yang dibimbing oleh firman, ingatlah bahwa kekuatan untuk tidak menyimpang itu disediakan. Membaca, merenungkan, dan mempraktikkan firman Tuhan secara konsisten akan membangun fondasi yang kuat dalam diri kita, membuat kita lebih tahan terhadap segala upaya yang ingin menjauhkan kita dari jalan kebenaran. Ayat ini menjadi seruan untuk ketekunan iman, sebuah pengingat bahwa di tengah badai, jangkar kita tertambat pada janji dan kebenaran Tuhan yang tidak pernah berubah.