Mazmur 124:3

"Dan mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika murka mereka menyala-nyala terhadap kita."
Simbol tangan yang terangkat memohon perlindungan dan bantuan ilahi dari awan yang meneteskan rahmat.

Ayat Mazmur 124:3 menggoreskan gambaran yang kuat tentang bahaya dan ketakutan yang luar biasa. Kata-kata ini seringkali diucapkan dalam konteks menghadapi musuh yang begitu kuat dan mengancam, seolah-olah mereka siap untuk "menelan hidup-hidup". Dalam bahasa Ibrani, kata yang digunakan untuk "menelan" (bal'a) memiliki nuansa penyerapan total, kehancuran tanpa sisa. Ini menggambarkan situasi genting di mana kehidupan dan keberadaan seseorang berada di ambang kehancuran.

Konteks historis dari Mazmur ini seringkali dikaitkan dengan pembebasan bangsa Israel dari penindasan. Bayangkan bangsa yang kecil dan lemah, dikepung oleh musuh yang perkasa. Mereka merasakan kemurkaan musuh yang begitu hebat, "ketika murka mereka menyala-nyala terhadap kita". Api kemurkaan ini bisa diartikan sebagai kebencian, keinginan untuk membinasakan, dan kekuatan destruktif yang mengancam eksistensi.

Namun, kekuatan Mazmur 124:3 tidak hanya terletak pada penggambaran bahaya, tetapi juga pada kontrasnya dengan ayat-ayat berikutnya. Mazmur ini adalah ratapan yang kemudian berubah menjadi pujian syukur atas pertolongan Tuhan. Mazmur 124 secara keseluruhan adalah kesaksian tentang bagaimana Tuhan telah membebaskan umat-Nya ketika mereka tidak mampu menyelamatkan diri mereka sendiri.

Makna Mendalam untuk Kehidupan Modern

Dalam kehidupan modern yang penuh tantangan, kita mungkin tidak selalu menghadapi musuh secara fisik seperti di zaman kuno. Namun, kita tetap mengalami situasi yang membuat kita merasa seperti "ditahan" atau "ditindas". Ini bisa berupa tekanan pekerjaan yang berat, krisis finansial, penyakit yang mengancam, hubungan yang retak, atau bahkan perjuangan internal melawan keraguan dan keputusasaan. Dalam momen-momen tergelap ini, kita bisa merasakan "murka" kesulitan yang menyala-nyala, seolah-olah akan menelan kita.

Mazmur 124:3 mengingatkan kita bahwa dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun, ada sumber pertolongan yang lebih besar. Ayat-ayat selanjutnya dalam Mazmur ini dengan tegas menyatakan, "Pertolongan kita ialah pada TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 124:8). Ini adalah pesan harapan yang tak ternilai. Ketika segala kekuatan manusia terasa tidak cukup, ketika kita merasa terancam akan "ditelan", kesadaran akan kedaulatan dan kuasa Tuhan menjadi jangkar kita.

Memegang Janji Pertolongan

Ketika membaca Mazmur 124:3, kita diajak untuk merefleksikan pengalaman pribadi kita. Kapan saja Anda merasa berada di ambang batas, ketika kesulitan terasa begitu besar dan mengancam untuk menghancurkan Anda, ingatlah bahwa pertolongan datang dari Tuhan. Kemarahan musuh, baik itu dari luar maupun dari dalam diri, tidak memiliki kekuatan abadi jika dibandingkan dengan kuasa Sang Pencipta.

Mengakui keterbatasan diri dan beralih kepada Tuhan adalah langkah keberanian. Mazmur ini mengajak kita untuk tidak hanya melihat ancaman, tetapi juga untuk melihat Sang Penolong. Ia bukan hanya penyelamat yang datang di saat terakhir, tetapi juga sumber kekuatan dan penghiburan yang terus-menerus. Ketika kita merasa "ditelan", kita diundang untuk berseru kepada-Nya, percaya bahwa Ia akan menolong, sebagaimana Ia telah menolong umat-Nya di masa lalu.

Mazmur 124:3, bersama dengan seluruh Mazmur 124, adalah pengingat yang kuat akan kesetiaan Tuhan dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Ia adalah Tuhan yang mengendalikan langit dan bumi, yang mampu membalikkan keadaan terburuk sekalipun menjadi kesaksian kemuliaan-Nya.