Mazmur 140:8 - "Janganlah kabulkan, ya TUHAN, permohonan orang fasik, janganlah kabulkan permohonan mereka yang berakal jahat, supaya mereka jangan meninggikan diri."

"Janganlah kabulkan, ya TUHAN, permohonan orang fasik, janganlah kabulkan permohonan mereka yang berakal jahat, supaya mereka jangan meninggikan diri."
Perlindungan Ilahi

Ayat Mazmur 140:8 ini adalah seruan yang kuat dari Daud kepada Tuhan, memohon agar permohonan orang-orang fasik dan berakal jahat tidak dikabulkan. Permohonan ini bukan sekadar keinginan pribadi untuk melihat kejahatan gagal, tetapi sebuah pemahaman yang mendalam tentang sifat kejahatan itu sendiri dan dampaknya. Daud memahami bahwa jika permohonan orang fasik dikabulkan, itu akan menjadi jalan bagi mereka untuk semakin meninggikan diri, merasa berkuasa, dan terus melakukan kejahatan tanpa penyesalan.

Dalam konteks kehidupan, kita seringkali berhadapan dengan situasi di mana kita melihat niat buruk atau rencana jahat yang tampaknya akan berhasil. Mungkin itu dalam skala pribadi, di tempat kerja, atau bahkan dalam lingkup sosial yang lebih luas. Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berharap agar hal-hal buruk tidak terjadi pada diri sendiri, tetapi juga untuk memohon keadilan Tuhan agar rencana yang didasari kebencian dan kedengkian tidak berujung pada kesuksesan yang justru akan memperkuat keangkuhan mereka.

Fokus pada mazmur 140 8 mengingatkan kita akan pentingnya doa yang benar. Doa yang benar bukan hanya tentang apa yang kita inginkan, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat kehendak Tuhan berlaku di dunia. Memohon agar orang fasik tidak dikabulkan permohonannya adalah bentuk pengakuan bahwa kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan, dan Dia yang berhak menentukan apa yang baik dan benar. Keangkuhan adalah akar dari banyak kejahatan, dan Tuhan seringkali menentang orang yang sombong.

Perlindungan Tuhan yang digambarkan dalam Mazmur 140 ini mencakup perlindungan dari kekuatan jahat yang berusaha menjatuhkan orang benar. Dengan memohon agar permohonan orang jahat tidak dikabulkan, Daud secara implisit memohon agar rencana mereka dihancurkan, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan perbuatan dosa mereka dan akhirnya tidak mendapatkan kesempatan untuk meninggikan diri atas penderitaan orang lain. Ayat ini menginspirasi kita untuk terus berdoa, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keadilan ilahi yang mencegah kejahatan berkembang biak dan membawa kesombongan. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan adalah pelindung sejati bagi mereka yang berseru kepada-Nya, terutama di hadapan kekuatan yang berniat jahat.