"Oleh sebab kasih karunia-Mu, ya TUHAN, hidupkanlah aku, oleh keadilan-Mu jauhkanlah musuh-musuhku!"
Ayat Mazmur 143:11 ini merupakan seruan hati yang mendalam kepada Tuhan, memohon kekuatan, pertolongan, dan kelepasan dari berbagai kesulitan. Dalam bahasa yang sederhana namun penuh makna, Daud, sang pemazmur, mengungkapkan ketergantungannya yang total kepada Allah di tengah badai kehidupan. Ayat ini mengajarkan kita tentang dua pilar utama dalam menghadapi tantangan: kasih karunia Tuhan dan keadilan-Nya.
Pertama, Daud memohon, "Oleh sebab kasih karunia-Mu, ya TUHAN, hidupkanlah aku". Kata "hidupkanlah" di sini bukan hanya berarti memberikan kehidupan fisik, tetapi juga memulihkan semangat, memberikan kekuatan baru, dan mengembalikan sukacita. Di saat-saat terendah, ketika jiwa terasa lesu dan harapan menipis, kasih karunia Tuhanlah yang menjadi sumber kehidupan dan kebangkitan. Kasih karunia adalah anugerah yang tidak layak kita terima, namun Tuhan berikan dengan limpah. Ini adalah pengingat bahwa kita tidak perlu berusaha keras untuk mendapatkan kebaikan Tuhan; cukup datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, dan Ia akan membangkitkan kita kembali.
Kedua, Daud melanjutkan, "oleh keadilan-Mu jauhkanlah musuh-musuhku!" Keadilan Tuhan bukan hanya tentang hukuman bagi orang fasik, tetapi juga tentang perlindungan bagi umat-Nya. Ketika kita berada dalam kesulitan dan ancaman, kita dapat berseru kepada Tuhan agar keadilan-Nya bertindak untuk melindungi kita. Musuh-musuh di sini bisa diartikan secara harfiah sebagai musuh fisik, atau secara metaforis sebagai dosa, godaan, ketakutan, dan segala sesuatu yang berusaha menjauhkan kita dari Tuhan. Kepercayaan pada keadilan Tuhan memberikan keyakinan bahwa Ia akan membela kita dan mengusir segala sesuatu yang ingin mencelakai kita.
Kombinasi antara kasih karunia dan keadilan Tuhan adalah fondasi pengharapan kita. Kasih karunia memberi kita keberanian untuk datang kepada Tuhan tanpa rasa takut akan penghakiman, sementara keadilan-Nya memberikan jaminan bahwa kita akan dilindungi dan dibela. Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap situasi, sekacau apapun kelihatannya, kita selalu memiliki sumber kekuatan yang tak terbatas pada Tuhan. Ia adalah tempat perlindungan kita yang teguh, sumber kehidupan yang tak pernah kering, dan pembela kita yang setia. Mengimani Mazmur 143:11 berarti mempercayai sepenuhnya bahwa Tuhan sanggup memulihkan, melindungi, dan membimbing kita melewati segala kesulitan dengan kasih dan kebenaran-Nya.