Mazmur 148:10

"Baik binatang buas maupun segala ternak, baik reptil maupun burung bersayap."

Mazmur 148 adalah sebuah seruan agung untuk segala sesuatu yang ada di alam semesta untuk memuji Sang Pencipta. Ayat kesepuluh, yang berbunyi "Baik binatang buas maupun segala ternak, baik reptil maupun burung bersayap," membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang keluasan pujian ini. Ini bukanlah pujian yang hanya diperuntukkan bagi manusia, tetapi sebuah simfoni kosmik yang melibatkan seluruh ciptaan.

Perhatikan bagaimana pemazmur secara spesifik menyebutkan berbagai jenis makhluk hidup. "Binatang buas" mungkin merujuk pada singa, harimau, atau bahkan gajah—makhluk yang seringkali menimbulkan rasa takut, namun di sini pun mereka dipanggil untuk memuji. "Segala ternak" mencakup hewan-hewan yang dekat dengan kehidupan manusia, seperti sapi, domba, dan kuda, yang membawa manfaat dan kerjasama. Keberadaan "reptil" seperti ular dan kadal, serta "burung bersayap" yang menari di angkasa, menambah dimensi keanekaragaman alam yang luar biasa. Semuanya memiliki peran dan tempatnya dalam harmoni ciptaan Tuhan.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan berdaulat atas seluruh alam. Tidak ada makhluk yang terlalu kecil atau terlalu liar untuk tidak dikendalikan oleh-Nya. Dalam kehebatan dan keragaman mereka, setiap makhluk merupakan manifestasi dari kuasa dan kebijaksanaan Ilahi. Pujian yang keluar dari mulut binatang buas mungkin bukan dalam bentuk kata-kata, tetapi dalam keberadaan mereka, dalam cara mereka hidup sesuai dengan ciptaan mereka, dan dalam peran ekosistem yang mereka jalankan. Demikian pula, ternak dengan kesetiaannya, reptil dengan caranya bergerak, dan burung dengan nyanyian serta penerbangannya, semuanya menjadi kesaksian akan kebesaran Tuhan.

Dari sudut pandang yang lebih luas, ajakan ini mengajak kita untuk melihat alam bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi sebagai subjek pujian. Ketika kita mengamati seekor burung yang berkicau di pagi hari, atau keanggunan seekor harimau di alam liar, kita seharusnya diajak untuk merenungkan keagungan Sang Pencipta di balik semua itu. Mazmur 148:10 mendorong kita untuk memperluas pandangan kita, mengakui bahwa seluruh bumi dan segala isinya bersatu dalam mengagungkan kemuliaan Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa kita, sebagai manusia, adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menghargai ciptaan ini, seraya bersama-sama dengan segala sesuatu yang bernapas, mempersembahkan pujian kepada Dia yang layak dipuji. Keindahan, ketakutan, kelembutan, dan kekerasan—semuanya adalah bagian dari orkestra agung pujian yang tak pernah berhenti.