"Berapa lama lagi, ya Tuhan, Kaulihat saja? Lepaskanlah aku dari keruntuhan mereka, dari singa-singa itu nyawaku."
Mazmur 35:17 merupakan seruan hati yang mendalam dari seorang yang sedang menghadapi ancaman dan bahaya yang luar biasa. Ayat ini bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah doa yang penuh keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber pertolongan. Sang pemazmur merasa terdesak, "keruntuhan mereka" dan ancaman "singa-singa" melambangkan musuh-musuh yang kuat dan ganas yang berusaha menghancurkan hidupnya. Dalam situasi seperti ini, manusia seringkali merasa tak berdaya, namun pemazmur justru beralih kepada Tuhan.
Frasa "Berapa lama lagi, ya Tuhan, Kaulihat saja?" menunjukkan rasa frustrasi dan kerinduan yang mendalam untuk melihat intervensi ilahi. Ini adalah pertanyaan yang sering muncul ketika kita berada dalam penderitaan yang berkepanjangan. Kita mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan tampaknya diam, mengapa cobaan terus berlanjut. Namun, di balik pertanyaan itu tersembunyi keyakinan bahwa Tuhan tidak buta terhadap penderitaan kita. Dia melihat, Dia peduli, dan Dia memiliki waktu yang sempurna untuk bertindak.
Permohonan "Lepaskanlah aku dari keruntuhan mereka, dari singa-singa itu nyawaku" adalah inti dari seruan ini. Ini adalah permohonan keselamatan yang mendesak. "Keruntuhan" dapat diartikan sebagai kehancuran total, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. "Singa-singa" adalah metafora untuk kekuatan jahat, penindasan, fitnah, atau godaan yang mengancam untuk menelan jiwa. Pemazmur memohon agar Tuhan mengintervensi dan menariknya keluar dari cengkeraman bahaya ini, menyelamatkan hidupnya yang terancam.
Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak menghadapi singa-singa harfiah, tetapi kita berhadapan dengan berbagai "singa" lain: stres pekerjaan, masalah keluarga, ketidakadilan sosial, serangan digital, atau godaan duniawi. Ketika kita merasa terancam oleh hal-hal ini, Mazmur 35:17 mengingatkan kita untuk tidak menyerah pada keputusasaan, melainkan untuk membawa pergumulan kita kepada Tuhan.
Ayat ini mengajarkan kita untuk berseru kepada Tuhan dengan jujur mengenai perasaan kita, bahkan ketika kita merasa bingung atau frustrasi. Tuhan mengundang kita untuk terbuka kepada-Nya. Namun, yang terpenting, ini adalah pengingat akan kuasa dan kasih Tuhan. Dia adalah pelindung yang kuat, yang mampu menyelamatkan kita dari segala macam bahaya, baik yang terlihat maupun yang tak terlihat. Percaya bahwa Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya, bahkan ketika kita tidak melihatnya, adalah kunci untuk menemukan kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Mazmur ini mempertegas bahwa pertolongan Tuhan bagi mereka yang berseru kepada-Nya tidak akan pernah terlambat.