Ayat Mazmur 35:28 ini adalah sebuah deklarasi iman yang kuat dan penuh pengharapan. Di tengah berbagai pergumulan dan tekanan hidup, pemazmur menemukan kekuatan dan alasan untuk terus mengagungkan nama Tuhan. Frasa "lidahku akan mengabarkan keadilan-Mu" menunjukkan bahwa pengakuan terhadap kebaikan dan kebenaran Tuhan bukanlah sesuatu yang hanya disimpan dalam hati, melainkan harus dinyatakan secara terbuka.
Keadilan Tuhan bukanlah sekadar keadilan hukum yang menghukum, tetapi juga keadilan yang menyelamatkan dan memulihkan. Dalam konteks kitab Mazmur, keadilan Tuhan sering kali dikaitkan dengan pembelaan-Nya terhadap orang-orang yang tertindas dan setia kepada-Nya. Ketika kita mengalami pertolongan dan kelepasan dari Tuhan, hal itu menjadi bukti nyata dari keadilan-Nya yang bekerja dalam kehidupan kita. Mengabarkan keadilan-Nya berarti menjadi saksi bagi kebaikan dan kesetiaan-Nya kepada dunia.
Lebih dari sekadar memberitakan, pemazmur juga menyatakan, "memuji-Mu sepanjang hari." Ini adalah sebuah komitmen untuk hidup dalam suasana pujian yang terus-menerus. Pujian bukan hanya dilakukan pada saat-saat tertentu atau ketika keadaan baik, tetapi menjadi gaya hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Sepanjang hari, baik dalam suka maupun duka, dalam keberhasilan maupun kegagalan, hati dan lidah harus diarahkan untuk memuliakan Tuhan.
Mengapa pujian ini begitu penting? Pujian kepada Tuhan memiliki kekuatan transformatif. Ia dapat mengubah perspektif kita dari fokus pada masalah menjadi fokus pada solusi yang Tuhan sediakan. Ia dapat membangkitkan iman kita ketika keraguan mulai melanda. Ia mengingatkan kita akan siapa Tuhan sebenarnya: Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Setia. Dalam setiap aspek kehidupan, ada alasan untuk bersyukur dan memuji.
Bagi kita yang hidup di zaman modern ini, tantangan untuk terus mengabarkan keadilan dan memuji Tuhan sepanjang hari bisa jadi semakin kompleks. Godaan untuk terfokus pada hiruk pikuk dunia, media sosial, atau masalah pribadi bisa sangat kuat. Namun, Mazmur 35:28 mengingatkan kita akan prioritas utama. Mengalokasikan waktu untuk merenungkan firman Tuhan, berdoa, dan bersekutu dengan sesama orang percaya dapat membantu menjaga hati kita tetap terhubung dengan Tuhan.
Alt text: Simbol hati yang bersinar di tengah, melambangkan pujian dan kasih ilahi.
Dengan menjadikan keadilan Tuhan sebagai dasar perkataan kita dan pujian sebagai irama kehidupan, kita tidak hanya mengalami kedamaian batin, tetapi juga menjadi terang bagi orang-orang di sekitar kita. Ayat ini mengajak kita untuk menjadikan mulut kita sebagai alat untuk mengagungkan kebesaran-Nya, tanpa kenal lelah, dalam segala keadaan. Marilah kita terus berusaha meneladani pemazmur dalam declarations iman ini, sehingga hidup kita senantiasa berkenan di hadapan Tuhan.