"Dengarkanlah doaku, ya Allah, dan janganlah Engkau mengabaikan permohonanku!"
Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang terkadang terasa bagai badai dahsyat, terucap sebuah permohonan yang begitu mendasar dan menyentuh hati: "Dengarkanlah doaku, ya Allah, dan janganlah Engkau mengabaikan permohonanku!" Ayat ini, yang terambil dari Mazmur 55:1, merupakan ungkapan jiwa yang sedang menghadapi tekanan, kecemasan, atau kesedihan yang mendalam. Ia bukan sekadar kata-kata, melainkan teriakan hati yang mencari penopang, harapan, dan kehadiran Ilahi.
Ketika dunia terasa begitu berat memikul beban, saat musuh-musuh mengintai dan kata-kata menusuk hati, atau ketika kekecewaan merayap perlahan, seringkali kita merasa sendirian. Dalam kondisi seperti inilah, kesadaran akan kebesaran dan kemahatahuan Tuhan menjadi sumber kekuatan. Permohonan Daud dalam Mazmur ini mengajarkan kita sebuah kebenaran penting: bahwa Tuhan mendengarkan. Ia tidak tuli terhadap tangisan anak-anak-Nya, tidak acuh tak acuh terhadap pergumulan hamba-Nya. Setiap keluhan, setiap rintihan, setiap bisikan kekhawatiran, semuanya sampai ke hadirat-Nya.
"Janganlah Engkau mengabaikan permohonanku!" adalah seruan penuh keyakinan, bukan keputusasaan. Ini adalah pengakuan bahwa meskipun situasi mungkin terlihat suram, ada satu Pribadi yang mampu mengubah segalanya. Tuhan adalah sumber segala penghiburan, pelipur lara yang sejati, dan benteng pertahanan yang kokoh. Ayat ini mengundang kita untuk mendekat kepada-Nya tanpa ragu, membawa seluruh isi hati kita. Tidak ada doa yang terlalu kecil atau terlalu besar untuk didengarkan-Nya. Tidak ada masalah yang terlalu rumit bagi-Nya untuk diselesaikan.
Dalam kesibukan sehari-hari, seringkali kita lupa untuk berhenti sejenak dan berbicara dengan Sang Pencipta. Kita mungkin merasa doa kita tidak cukup baik, atau bahwa Tuhan terlalu sibuk dengan urusan dunia yang lebih besar. Namun, Mazmur 55:1 mengingatkan kita bahwa Tuhan justru mengharapkan kita untuk berkomunikasi dengan-Nya. Ia adalah Bapa yang penuh kasih, yang rindu mendengarkan suara anak-anak-Nya. Ia peduli pada setiap detail kehidupan kita, sekecil apapun itu.
Jadi, ketika badai kehidupan menerpa, ingatlah ayat ini. Jadikan ia sebagai mantra yang menenangkan jiwa. Buka bibirmu dan berserudulah kepada-Nya. Ungkapkan segala keresahan, ketakutan, dan kerinduanmu. Percayalah bahwa telinga-Nya terbuka lebar untuk mendengar, dan tangan-Nya siap menolong. Mazmur 55:1 bukan hanya sebuah ayat, melainkan janji yang menghidupkan, sebuah undangan untuk mengalami kebaikan dan perhatian Tuhan yang tak terhingga, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun.