Mazmur 68:15

"Bukit Libanon itu seperti bukit Basan, bukit Basan itu seperti bukit yang bertanduk."

Bukit Kasih

Mazmur 68:15 menyajikan gambaran puitis yang kuat tentang keagungan dan kekuatan Allah, digambarkan melalui metafora perbukitan yang megah. Ayat ini membandingkan "Bukit Libanon" dengan "bukit Basan," dan bahkan menyoroti bahwa bukit Basan itu sendiri adalah "bukit yang bertanduk." Perbandingan ini bukan sekadar deskripsi geografis, melainkan sebuah pernyataan teologis yang mendalam tentang superioritas dan kuasa ilahi.

Bukit Libanon dan bukit Basan dikenal dalam sejarah kuno sebagai wilayah yang subur, tinggi, dan memiliki vegetasi yang lebat serta ternak yang gemuk. Libanon, dengan pohon-pohon arasnya yang terkenal, melambangkan kemegahan dan kekayaan alam. Sementara itu, Basan, yang sering disebut dalam Alkitab sebagai tanah padang rumput yang subur dan dihuni oleh kerbau yang kuat, menggambarkan kekuatan dan ketahanan. Dengan menyatakan bahwa bukit Basan adalah "bukit yang bertanduk," penulis Mazmur menekankan aspek kekuatan yang luar biasa, seolah-olah bukit itu sendiri memiliki tanduk yang tajam dan kokoh, simbol dominasi dan perlindungan.

Ketika kedua tempat ini diperbandingkan, dan kemudian bukit Basan digambarkan lebih lanjut sebagai "bukit yang bertanduk," pesannya menjadi semakin jelas. Penulis Mazmur menggunakan keindahan alam dan kekuatan geografis yang paling dikagumi oleh orang-orang pada zamannya untuk menggambarkan betapa jauh lebih agung, lebih kuat, dan lebih luar biasa Allah itu sendiri. Bukit-bukit di bumi ini, meskipun megah, hanyalah bayangan kecil dari kemuliaan dan kekuasaan Sang Pencipta.

Dalam konteks pemazmur, perbandingan ini sering kali dikaitkan dengan kemenangan Allah atas musuh-musuh-Nya dan perlindungan-Nya bagi umat-Nya. Sebagaimana bukit-bukit ini berdiri tegak dan kokoh, demikian pula Allah berdiri teguh sebagai pelindung dan benteng bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Ketinggian dan kekokohan bukit-bukit tersebut mewakili ketinggian dan kekokohan kasih karunia dan janji Allah. Bahkan tempat yang paling kuat dan mengesankan di bumi pun masih kalah jauh dibandingkan dengan kekuatan dan keagungan Allah.

Ayat ini mengundang kita untuk merenungkan kebesaran Allah. Di tengah kehidupan yang penuh tantangan, kadang kita merasa lemah atau dikuasai oleh kesulitan. Namun, Mazmur 68:15 mengingatkan kita bahwa sumber kekuatan kita jauh melebihi segala sesuatu yang dapat kita bayangkan di dunia ini. Allah adalah bukit yang paling agung, paling kokoh, dan paling tidak tergoyahkan. Kehadiran-Nya adalah jaminan perlindungan dan kemenangan. Memahami keagungan ini seharusnya memberikan kita keberanian, ketenangan, dan keyakinan yang teguh dalam setiap situasi. Bukit-bukit dunia memang mengagumkan, tetapi Allah adalah sumber segala keagungan itu, dan kepada-Nya kita dapat bersandar sepenuhnya.