Mazmur 68:22 adalah sebuah pernyataan yang kuat tentang kedaulatan dan kekuasaan ilahi yang tak tertandingi. Ayat ini menggambarkan Allah sebagai pribadi yang sanggup dan berkuasa penuh atas segala aspek ciptaan-Nya, dari dataran tinggi Basan yang terkenal dengan kesuburannya, hingga kedalaman samudra yang misterius.
Frasa "Dari Basan akan Kupulang" merujuk pada penguasaan-Nya atas wilayah darat yang signifikan, mungkin melambangkan kekuatan-Nya dalam menaklukkan musuh-musuh di bumi. Basan sendiri dikenal sebagai tanah yang subur dan kuat, tempat raja-raja yang tangguh memerintah. Dengan menyatakan akan "pulang" dari sana, Allah menunjukkan bahwa bahkan tempat yang dianggap kuat pun tunduk di bawah kuasa-Nya. Ia bukan sekadar hadir di sana, tetapi Ia yang mengendalikan dan berdaulat atasnya.
Selanjutnya, ayat ini menambahkan, "akan Kupulang dari dalam lautan yang dalam." Ini melambangkan penguasaan-Nya atas lautan, wilayah yang sering kali dikaitkan dengan kekacauan, kekuatan alam yang liar, dan hal-hal yang tak terduga. Bagi bangsa-bangsa kuno, laut sering kali merupakan simbol kekuatan yang menakutkan dan tak terkalahkan. Namun, bagi Allah, bahkan lautan yang dalam sekalipun adalah bagian dari ciptaan-Nya yang patuh pada perintah-Nya. Pernyataan ini menegaskan bahwa tidak ada tempat, baik di darat maupun di laut, yang berada di luar jangkauan atau kendali-Nya.
Kalimat penutup, "supaya engkau dapat menginjak-injak mereka dan lidah anjingmu menjilat darah musuh-musuhmu," adalah gambaran dramatis tentang kemenangan total yang diberikan Allah kepada umat-Nya. "Menginjak-injak" menunjukkan penaklukan dan kehancuran musuh. Penggunaan metafora "lidah anjing" menjilat darah musuh adalah cara puitis untuk menggambarkan kemenangan yang begitu mutlak sehingga bahkan pemulung yang hina sekalipun (dalam konteks zaman itu, anjing sering kali diasosiasikan dengan pemulung dan kehinaan) dapat ikut menikmati hasil dari kekalahan musuh. Ini bukan gambaran yang menyenangkan secara harfiah, tetapi dalam konteks sastra Ibrani kuno, ini adalah simbol kemenangan yang absolut dan kehinaan total bagi musuh.
Mazmur 68:22 mengajarkan kepada kita tentang karakter Allah yang maha kuasa dan maha hadir. Ia adalah Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu. Kedaulatan-Nya melampaui batas-batas geografis dan unsur-unsur alam. Bagi orang percaya, ayat ini adalah sumber penghiburan dan keyakinan. Kita dapat mempercayakan hidup kita kepada Dia yang menguasai gunung Basan dan lautan yang dalam, karena dalam kuasa-Nya, Dia juga memberikan kemenangan bagi umat-Nya.
Dalam kehidupan modern, meskipun kita mungkin tidak menghadapi musuh dalam arti peperangan fisik, kita sering dihadapkan pada tantangan, kesulitan, dan musuh spiritual. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan yang sama yang berkuasa atas Basan dan lautan juga berkuasa atas setiap situasi yang kita hadapi. Dia mampu membawa kita melewati badai, menaklukkan gunung kesulitan, dan memberikan kita kemenangan. Iman kita kepada-Nya seharusnya memberikan keberanian dan harapan, mengetahui bahwa kita melayani Raja segala raja yang kekuasaan-Nya tidak terbatas.