Mazmur 68:30: Puji-pujian untuk Tuhan Agung

"Biarlah binatang buas di rawa-rawa bersorak-sorai, dan kawanan lembu dengan lembu jantan, di antara orang-orang yang meremukkan keping-keping perak; biarlah ia menghamburkan bangsa-bangsa yang suka berperang; biarlah ia mendatangkan pangeran dari Mesir; biarlah Etiopia mengulurkan tangannya kepada Allah."

Kekuatan dan Keagungan Allah Memanggil Seluruh Ciptaan

Ayat Mazmur 68:30 menghadirkan gambaran yang luar biasa tentang keagungan dan kuasa Allah yang melampaui batas-batas geografis maupun eksistensial. Dalam terjemahan ini, pemazmur mengajak seluruh ciptaan, bahkan yang paling sederhana sekalipun, untuk turut memuji Sang Pencipta. Ungkapan "Biarlah binatang buas di rawa-rawa bersorak-sorai" memberikan nuansa universalitas pujian. Ini bukan sekadar pujian dari umat manusia, tetapi respons dari seluruh alam semesta terhadap kebesaran-Nya.

Lebih lanjut, ayat ini menyebutkan "kawanan lembu dengan lembu jantan, di antara orang-orang yang meremukkan keping-keping perak." Perbandingan ini mungkin terdengar tidak biasa, namun dapat diartikan sebagai gambaran kekayaan dan kelimpahan yang berasal dari Allah. Perak seringkali diasosiasikan dengan nilai dan kekayaan. Dalam konteks ini, Allah adalah sumber segala kekayaan, baik yang bersifat materiil maupun spiritual, dan seluruh kehidupan merespons kelimpahan-Nya.

Kemudian, ayat ini melanjutkan dengan seruan yang lebih dramatis: "biarlah ia menghamburkan bangsa-bangsa yang suka berperang." Ini menunjukkan otoritas ilahi atas segala kekuatan duniawi. Allah berkuasa untuk menaklukkan dan mengendalikan bangsa-bangsa yang mengandalkan kekuatan senjata dan kekerasan. Keagungan-Nya tidak tertandingi oleh ambisi dan agresi manusia. Ia adalah Penguasa tertinggi yang mampu mendatangkan keadilan dan ketertiban.

Penyebutan spesifik "biarlah ia mendatangkan pangeran dari Mesir" dan "biarlah Etiopia mengulurkan tangannya kepada Allah" semakin menegaskan jangkauan kekuasaan Allah. Mesir dan Etiopia adalah bangsa-bangsa yang memiliki kekuatan dan pengaruh pada masa itu. Dengan mengatakan bahwa Allah akan mendatangkan para penguasa dari sana untuk bersujud kepada-Nya, pemazmur menekankan bahwa bahkan kekuatan-kekuatan besar dunia harus tunduk dan mengakui kedaulatan ilahi. Ini adalah deklarasi universal bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat menandingi Allah.

Seruan agar "Etiopia mengulurkan tangannya kepada Allah" adalah sebuah undangan bagi bangsa-bangsa di luar Israel untuk juga menyembah dan mengakui Allah Israel. Ini adalah nubuatan tentang universalitas keselamatan dan pengakuan ilahi yang akan melintasi batas-batas bangsa. Ini menggemakan pesan bahwa Allah tidak hanya milik satu suku atau bangsa, tetapi adalah Allah bagi seluruh dunia. Melalui ayat ini, kita diingatkan akan kebesaran, kuasa, dan kasih Allah yang mencakup segala ciptaan dan bangsa, memanggil setiap jiwa untuk bersorak-sorai dalam pujian yang tak terhingga.