Tambahkanlah hukuman kepada hukuman mereka, janganlah mereka mendapat bagian dalam kebenaran-Mu.
Ayat Mazmur 69:27 merupakan sebuah ekspresi doa yang sangat kuat dan penuh emosi. Dalam konteks kitab Mazmur, ayat ini seringkali diartikan sebagai seruan permohonan kepada Tuhan agar keadilan ditegakkan atas mereka yang telah melakukan kejahatan dan ketidakadilan. Lirik ini mencerminkan keputusasaan dan penderitaan yang dialami oleh pemazmur, yang merasa tertekan oleh musuh-musuhnya.
Frasa "Tambahkanlah hukuman kepada hukuman mereka" menunjukkan kerinduan mendalam agar para pelaku kejahatan merasakan konsekuensi penuh dari perbuatan mereka. Ini bukan sekadar keinginan untuk balas dendam, melainkan sebuah permohonan agar keadilan ilahi berlaku, yang pada akhirnya akan memulihkan tatanan dan kebenaran. Pemazmur percaya bahwa Tuhan adalah hakim yang adil, dan Dia akan memberikan ganjaran yang setimpal kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya.
Lebih lanjut, "janganlah mereka mendapat bagian dalam kebenaran-Mu" menegaskan bahwa para pelaku ketidakadilan ini tidak layak menerima anugerah atau berkat dari Tuhan selama mereka terus berada dalam jalan kesesatan. Ini adalah penekanan pada pentingnya pertobatan dan pemulihan hubungan dengan Tuhan. Tanpa pengakuan dosa dan perubahan hati, seseorang tidak dapat menikmati hadirat dan kebenaran-Nya. Ayat ini mengingatkan kita bahwa ada konsekuensi serius bagi mereka yang terus-menerus menolak kebenaran Tuhan dan menyakiti sesama.
Dalam perspektif yang lebih luas, Mazmur 69:27 dapat dilihat sebagai sebuah cerminan dari pergumulan manusia melawan kejahatan. Di dunia ini, seringkali kita menyaksikan ketidakadilan merajalela, di mana orang-orang yang berbuat jahat tampaknya makmur, sementara orang benar menderita. Doa seperti ini adalah pengingat bahwa meskipun masalah-masalah ini nyata, ada Tuhan yang berkuasa yang pada akhirnya akan menegakkan keadilan.
Bagi setiap orang yang sedang mengalami penindasan atau menyaksikan ketidakadilan, ayat ini menawarkan penghiburan dan harapan. Ini adalah sebuah undangan untuk membawa segala pergumulan, kepedihan, dan kerinduan akan keadilan kepada Tuhan. Doa semacam ini mengajarkan kita untuk tidak berputus asa, tetapi untuk terus berseru kepada Sang Pencipta, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan, serta berharap pada campur tangan-Nya yang adil. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan arti kebenaran Tuhan dan konsekuensi dari penolakan-Nya.