"Oleh sebab itu, hai domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghakimi di antara domba jantan dan domba jantan, dan di antara kambing jantan dan kambing jantan."
Ilustrasi Keadilan Ilahi
Kitab Yehezkiel penuh dengan penglihatan dan nubuat mengenai hukuman atas dosa dan janji pemulihan bagi umat Allah. Ayat 17 dari pasal 34 ini menjadi bagian penting dalam keseluruhan pesan yang disampaikan oleh nabi Yehezkiel. Pesan ini datang pada masa ketika bangsa Israel mengalami pembuangan ke Babel, sebuah periode yang penuh dengan penderitaan dan kehilangan. Dalam konteks ini, Firman Tuhan melalui Yehezkiel bukan hanya sekadar hukuman, tetapi juga membawa harapan akan keadilan dan pemulihan yang pada akhirnya akan datang dari Allah sendiri.
Ayat ini berbicara tentang pengadilan yang akan dilakukan Allah. Frasa "domba jantan dan domba jantan, dan kambing jantan dan kambing jantan" secara metaforis merujuk pada pemisahan yang akan terjadi. Di sini, "domba" dan "kambing" digunakan untuk menggambarkan umat Allah. Namun, yang lebih penting adalah pemisahan yang akan dilakukan di antara mereka yang memimpin dan yang dipimpin, atau di antara mereka yang dianggap kuat dan yang lemah di dalam kawanan. Para pemimpin yang telah menyalahgunakan kekuasaan mereka, yang telah merampas, menindas, dan tidak memedulikan kesejahteraan kawanan, akan diadili.
Tuhan dalam Yehezkiel 34 telah mengutuk para gembala Israel yang egois dan tidak bertanggung jawab. Mereka lebih mementingkan diri sendiri daripada merawat domba-domba yang seharusnya mereka lindungi. Mereka makan yang gemuk, minum yang gemuk, tetapi membiarkan yang lemah binasa tanpa pengawasan. Ayat 17 ini menegaskan bahwa Allah akan turun tangan secara langsung untuk mengadili ketidakadilan ini. Ini adalah pernyataan keadilan ilahi yang tidak akan membiarkan kejahatan dan penindasan berlanjut tanpa konsekuensi.
Penghakiman yang dijanjikan ini bukan hanya sekadar hukuman, tetapi juga merupakan langkah menuju pemulihan. Ketika yang benar dipisahkan dari yang salah, ketika para penindas diadili, maka kawanan yang tersisa dapat menemukan kedamaian dan pemeliharaan yang layak. Tuhan berjanji untuk menjadi Gembala yang baik bagi umat-Nya, yang akan mencari yang hilang, membawa kembali yang tersesat, merawat yang terluka, dan menghancurkan yang kuat dan menindas. Janji ini mencapai penggenapannya tertinggi dalam diri Yesus Kristus, Gembala Agung yang rela mengorbankan diri-Nya untuk domba-domba-Nya.
Pesan Yehezkiel 34:17 mengingatkan kita akan keadilan Allah yang sempurna dan juga kasih-Nya yang berdaulat. Ia tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya tanpa perlakuan yang layak. Melalui penghakiman, Ia memulihkan tatanan dan menciptakan kondisi di mana umat-Nya dapat berkembang di bawah pemeliharaan-Nya. Ini adalah harapan yang kuat bagi setiap orang yang menghadapi ketidakadilan dan penindasan dalam hidup mereka.