Ilustrasi: Harapan dan Penutup Doa
Ayat penutup dari Mazmur 72, "Inilah doa-doa Daud bin Isai telah berakhir," memberikan sebuah titik akhir yang signifikan. Mazmur ini sendiri telah mengangkat visi yang begitu luas dan penuh pengharapan, melukiskan gambaran tentang seorang raja yang ideal—adil, bijaksana, dan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia. Doa yang diungkapkan dalam mazmur ini bukan sekadar permintaan pribadi, melainkan sebuah visi ilahi yang diimpikan Daud untuk terwujud melalui keturunannya, khususnya Mesias yang akan datang.
Ketika kita membaca frasa "telah berakhir," ini bukan berarti pesan keadilan dan kedamaian yang diusung menjadi usang atau terlupakan. Sebaliknya, ini menandakan bahwa doa dan visi yang begitu mulia itu telah diungkapkan sepenuhnya, dirangkum, dan diserahkan kepada Sang Pencipta. Ini adalah penegasan bahwa apa yang telah disampaikan Daud adalah inti dari kerinduannya akan pemerintahan yang benar di hadapan Allah. Frasa ini juga mengundang kita untuk merenungkan perjalanan iman dan kepemimpinan Daud, yang meskipun penuh gejolak, selalu dilandasi oleh kesadaran akan kebutuhan akan keadilan ilahi.
Mazmur 72:20 sering kali dipahami sebagai penutup dari kumpulan mazmur yang disusun oleh Daud, atau bahkan sebagai penutup dari seluruh bagian kedua dari Kitab Mazmur. Dalam konteks ini, ayat ini berfungsi sebagai penutup dari sebuah siklus doa dan refleksi yang mendalam tentang kekuasaan, keadilan, dan harapan mesianik. Daud, seorang raja yang juga seorang pemazmur, telah mencurahkan hati dan pikirannya dalam mazmur-mazmur ini, menyampaikan kerinduan umat kepada seorang pemimpin yang akan datang yang akan mewujudkan Kerajaan Allah di bumi.
Daud sebagai penulis Mazmur 72 telah melampaui visi sekadar tentang kerajaan duniawi. Ia melihat melampaui zamannya, merindukan seorang raja yang tak hanya adil secara hukum, tetapi juga penuh belas kasihan dan pemulihan. Doa-doanya mencakup harapan akan kemakmuran bagi rakyat, perlindungan bagi yang lemah, dan keadilan yang teguh bagi semua. Penutup ini menegaskan bahwa doa-doa tersebut, yang penuh dengan visi ilahi, kini telah mencapai titik penyelesaiannya dalam penyampaiannya kepada Tuhan. Ini adalah sebuah penyerahan diri, sebuah pengakuan bahwa pada akhirnya, semua harapan dan doa bergantung pada kehendak dan kuasa Allah.
Bagi kita yang membaca Mazmur 72 hari ini, ayat penutup ini adalah undangan untuk mengakhiri pembacaan kita dengan rasa syukur dan peneguhan iman. Doa-doa Daud, yang kini telah berakhir dalam penulisannya, tetap bergema. Mereka mengingatkan kita akan standar keadilan dan belas kasihan ilahi, serta harapan yang selalu ada akan kedatangan Kristus, Raja segala raja, yang akan menggenapi segala janji dan visi yang telah diungkapkan Daud berabad-abad lalu. Ini adalah penutup yang bukan berarti akhir, melainkan permulaan dari pemahaman yang lebih dalam tentang rencana keselamatan Allah.