Mazmur 74:11

"Mengapakah Engkau menahan tangan kanan-Mu, menariknya kembali ke pangkuan-Mu? Lepaskanlah tangan-Mu, dan musnahkanlah musuh!"

Kekuatan Tuhan yang Tak Tergoyahkan

Mazmur 74:11 adalah seruan permohonan yang penuh keputusasaan namun tetap menyimpan harapan, yang ditujukan kepada Tuhan. Penulis mazmur, dalam situasi yang genting dan penuh ancaman, meratapi seolah-olah kekuatan Tuhan sedang tertahan atau tidak aktif. Frasa "Mengapakah Engkau menahan tangan kanan-Mu, menariknya kembali ke pangkuan-Mu?" menggambarkan sebuah metafora tentang kuasa ilahi yang seharusnya siap bertindak, namun kini tampak pasif.

Tangan kanan dalam tradisi Alkitab sering kali melambangkan kekuatan, otoritas, dan perlindungan. Ketika tangan kanan Tuhan "ditahan" atau "ditarik kembali," ini menandakan sebuah masa di mana umat yang berdoa merasa ditinggalkan atau tidak dilindungi. Mereka melihat musuh mereka berkuasa dan merajalela, sementara intervensi ilahi yang mereka harapkan tidak kunjung datang. Di tengah kepungan bahaya, naluri manusia adalah mencari pertolongan dari sumber yang paling kuat, yaitu Tuhan.

Permohonan selanjutnya, "Lepaskanlah tangan-Mu, dan musnahkanlah musuh!" adalah puncak dari keputusasaan dan sekaligus keyakinan. Penulis mazmur tidak ragu bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk memusnahkan musuh-musuh-Nya. Mereka hanya memohon agar kuasa itu diwujudkan. Ini adalah pengakuan akan kedaulatan Tuhan atas segala kekuatan di bumi, bahkan atas para penindas dan perusak yang mengancam eksistensi mereka.

Perenungan terhadap ayat ini mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, di saat-saat tergelap sekalipun, iman kepada kekuatan Tuhan tidak boleh padam. Meskipun kita mungkin tidak melihat tindakan-Nya secara langsung, kita diingatkan untuk terus berseru dan memohon. Kedua, ayat ini mengingatkan bahwa Tuhanlah yang memiliki kuasa tertinggi. Musuh, sehebat apapun, tidaklah sebanding dengan kekuatan pencipta alam semesta. Ketiga, seruan ini juga bisa menjadi refleksi internal bagi kita. Terkadang, kita sendirilah yang menahan "tangan kanan" Tuhan dalam hidup kita dengan ketidakpercayaan, keraguan, atau ketidaktaatan. Ketika kita melepaskan segala hambatan itu, barulah kekuatan Tuhan dapat bekerja secara penuh dalam dan melalui kita.

TUHAN

Ilustrasi yang melambangkan perlindungan dan kekuatan ilahi.

Dalam konteks sejarah, ayat ini mungkin merujuk pada pengalaman umat Israel menghadapi penindasan bangsa lain. Namun, pesannya bersifat universal. Kapan pun kita merasa lemah, terancam, atau seolah-olah kebaikan dikalahkan oleh kejahatan, kita dapat kembali kepada Mazmur 74:11. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu. Ia tidak pernah tidur atau terlelap. Kekuatan-Nya selalu siap untuk dinyatakan, baik untuk melindungi umat-Nya, menghakimi kejahatan, maupun memulihkan keadaan. Oleh karena itu, marilah kita terus berseru, percaya, dan mengharapkan kelepasan dari tangan kanan Tuhan yang perkasa.