Mazmur 74:19

"Janganlah serahkan nyawa merpati-Mu kepada binatang buas, dan janganlah lupakan kehidupan orang-orang miskin-Mu untuk selama-lamanya."

Simbol perlindungan ilahi dan kepedulian terhadap yang lemah.

Ayat Mazmur 74:19 ini merupakan sebuah doa yang mendalam, sebuah permohonan yang penuh kerinduan kepada Tuhan untuk campur tangan-Nya dalam menghadapi ancaman dan penderitaan. Penulis Mazmur, di tengah situasi yang sulit, berseru kepada Allah, mengingatkan-Nya akan perjanjian-Nya dan identitas-Nya sebagai pelindung umat-Nya. Permohonan ini tidak hanya bersifat personal, tetapi juga mencakup komunitas yang lebih luas, yaitu "orang-orang miskin-Mu".

Frasa "nyawa merpati-Mu" menggunakan metafora yang indah. Merpati sering kali melambangkan kepolosan, kelembutan, dan kerentanan. Dalam konteks ini, merpati mewakili umat Allah yang seringkali lemah, tidak berdaya, dan rentan terhadap serangan "binatang buas" yang melambangkan kekuatan jahat, penindasan, atau musuh yang mengancam keselamatan mereka. Penulis memohon agar Allah tidak membiarkan kerentanan ini menjadi sasaran empuk bagi kebinasaan. Ada harapan yang kuat bahwa Allah, sebagai Bapa yang penyayang, akan melindungi anak-anak-Nya yang lemah seperti seekor induk merpati melindungi anak-anaknya.

Lebih lanjut, ayat ini menekankan pentingnya ingatan Tuhan. "Janganlah lupakan kehidupan orang-orang miskin-Mu untuk selama-lamanya." Kata "lupakan" di sini bukanlah keterbatasan memori ilahi, melainkan sebuah permohonan agar Allah tidak mengabaikan, tidak meninggalkan, atau tidak menghentikan perhatian dan tindakan penyelamatan-Nya terhadap mereka yang secara sosial dan ekonomi berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Dalam pandangan dunia kuno, dan bahkan hingga kini, orang miskin sering kali tidak memiliki suara dan perlindungan yang memadai. Oleh karena itu, mereka sangat bergantung pada keadilan dan belas kasihan Allah.

Inti dari permohonan ini adalah keyakinan akan karakter Allah. Penulis Mazmur percaya bahwa Allah itu adil, berkuasa, dan penuh kasih. Kepercayaan ini mendorong mereka untuk berseru, bahkan ketika situasi tampak suram. Mereka tahu bahwa Allah tidak akan membiarkan kejahatan menang selamanya dan tidak akan mengabaikan mereka yang berseru kepada-Nya, terutama mereka yang paling rentan. Ayat Mazmur 74:19 mengajarkan kita untuk terus berdoa, mempercayakan diri dan orang lain yang kita sayangi kepada perlindungan Allah, dan secara khusus memohon agar keadilan-Nya ditegakkan bagi mereka yang tertindas.

Dalam menghadapi tantangan hidup, baik yang bersifat pribadi maupun komunal, ayat ini menjadi pengingat bahwa Allah peduli terhadap setiap aspek kehidupan kita, terutama ketika kita merasa lemah dan tidak berdaya. Ia adalah Benteng kita yang teguh, Gembala Agung yang menjaga domba-domba-Nya, dan Bapa yang tidak pernah melupakan anak-anak-Nya yang terkasih. Perlindungan-Nya adalah janji yang abadi, sumber pengharapan yang tak tergoyahkan bagi setiap jiwa yang berserah kepada-Nya.