"Sebab piala ada di tangan TUHAN, penuh dengan anggur berbuih, sudah dihidangkan, dan Ia akan membagikannya; semua orang fasik di bumi akan meminumnya sampai habis disedot ampasnya."
Ilustrasi keadilan dan penghakiman Tuhan
Mazmur 75:9 adalah sebuah ayat yang kaya akan makna dan gambaran simbolis yang kuat mengenai kedaulatan Tuhan serta keadilan-Nya yang tak terhindarkan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa di tangan Tuhan terdapat sebuah "piala," yang penuh dengan "anggur berbuih" dan "sudah dihidangkan." Gambaran ini sering kali diinterpretasikan sebagai simbol penghakiman ilahi atau pembalasan yang akan diterima oleh orang-orang fasik. Anggur berbuih di sini bukanlah simbol sukacita, melainkan manifestasi dari murka atau ketetapan Tuhan yang harus ditanggung oleh mereka yang menentang kehendak-Nya.
Ayat ini menekankan bahwa Tuhan adalah penguasa tertinggi atas segala sesuatu. Pesta yang dihidangkan, meskipun sering diasosiasikan dengan perayaan, dalam konteks ini memiliki arti yang berbeda. Ini adalah pengumuman yang jelas bahwa waktu penghakiman telah tiba. Tidak ada seorang pun yang luput dari pandangan-Nya, dan setiap perbuatan, terutama yang jahat dan penuh kesombongan, akan dimintai pertanggungjawaban. "Ia akan membagikannya" menunjukkan bahwa penghakiman ini akan berlaku secara merata dan tidak pandang bulu kepada semua orang fasik.
Pernyataan "semua orang fasik di bumi akan meminumnya sampai habis disedot ampasnya" memberikan gambaran yang lebih mengerikan. Ini bukan sekadar hukuman ringan, tetapi sebuah kepastian pemulihan keadilan yang total. "Meminumnya sampai habis" berarti tidak ada sisa dari penghakiman tersebut. "Disedot ampasnya" menunjukkan bahwa bahkan bagian terkecil dari kejahatan dan kesombongan akan dihisap habis, tidak menyisakan sedikit pun bagi mereka yang telah menyimpang dari jalan Tuhan. Ini adalah penekanan pada kesempurnaan dan ketegasan penghakiman-Nya.
Dalam konteks yang lebih luas, Mazmur ini sering kali dilihat sebagai ratapan dan juga janji. Pemazmur mungkin sedang dalam masa kesulitan atau melihat ketidakadilan merajalela di dunia. Namun, ayat ini menawarkan penghiburan dan harapan bahwa Tuhan tidak diam. Keadilan-Nya pasti datang, meskipun mungkin tidak sesuai dengan perkiraan waktu manusia. Bagi orang-orang yang benar dan taat, ayat ini bisa menjadi pengingat akan kesetiaan Tuhan dalam memelihara dan melindungi umat-Nya, sementara bagi orang fasik, ini adalah peringatan serius untuk bertobat sebelum terlambat.
Memahami Mazmur 75:9 mengajak kita untuk merenungkan sifat Tuhan yang kudus dan adil. Ini bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga tentang bagaimana Tuhan menjaga tatanan moral alam semesta. Ia menetapkan standar kebenaran dan keadilan, dan pada akhirnya, setiap orang akan berhadapan dengan standar tersebut. Ayat ini mengingatkan kita untuk hidup dalam ketakutan akan Tuhan, menjauhi kefasikan, dan selalu mencari kebenaran-Nya. Keadilan Tuhan adalah janji yang pasti, yang akan membawa pemulihan bagi yang tertindas dan pertanggungjawaban bagi para penindas.