Mazmur 76:10
"Sesungguhnya, murka manusia akan mendatangkan pujian kepada-Mu, sisa murka itu Kausinggang."
Ayat Mazmur 76:10 adalah sebuah pernyataan teologis yang mendalam dan penuh pengharapan. Ayat ini mengungkapkan cara kerja Allah yang unik dalam mengendalikan dan bahkan menggunakan kemarahan manusia untuk tujuan-Nya yang lebih besar. Dalam dunia yang seringkali dipenuhi konflik dan perselisihan, pemahaman akan kebenaran ini dapat memberikan kekuatan dan perspektif yang berharga.
Murka yang Berubah Menjadi Pujian
Frasa "murka manusia akan mendatangkan pujian kepada-Mu" mungkin terdengar paradoks. Bagaimana mungkin sesuatu yang negatif seperti kemarahan dapat menghasilkan pujian bagi Sang Pencipta? Ayat ini mengajarkan bahwa Allah adalah penguasa atas segala sesuatu, bahkan atas emosi dan tindakan manusia. Ketika manusia bertindak dalam kemarahan mereka, entah itu untuk tujuan pribadi, nasional, atau bahkan berdasarkan kebohongan, pada akhirnya, jika Allah mengizinkannya, tindakan tersebut dapat secara tidak langsung membawa kemuliaan bagi-Nya. Ini bukan berarti Allah mendorong atau menyukai kemarahan, melainkan bahwa Ia memiliki kuasa untuk membelokkan hasil dari tindakan tersebut.
Konteks Mazmur 76 sendiri berbicara tentang kemenangan Allah atas musuh-musuh-Nya dan penyelamatan umat-Nya. Dalam pertempuran yang mungkin dipicu oleh kesombongan atau kebencian lawan, Allah turun tangan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Kehancuran musuh, yang merupakan hasil dari murka mereka sendiri karena melawan Allah dan umat-Nya, pada akhirnya akan menjadi bukti keagungan dan keadilan-Nya. Umat-Nya akan bersukacita dan memuji nama-Nya atas penyelamatan yang ajaib ini.
Sisa Murka yang Disingkirkan
Bagian kedua ayat ini, "sisa murka itu Kausinggang," semakin menegaskan kedaulatan Allah. Setelah murka manusia digunakan sesuai kehendak-Nya, sisa-sisa dari kemarahan tersebut, atau apapun yang tersisa setelah tujuan-Nya tercapai, akan disingkirkan atau dikendalikan sepenuhnya oleh Allah. Kata "singgang" (atau "tunduk" dalam beberapa terjemahan) menyiratkan bahwa Allah memiliki kontrol penuh. Tidak ada satu pun elemen dari kemarahan manusia yang dapat lepas dari pengawasan dan kuasa-Nya.
Ini memberikan rasa aman dan kepastian. Meskipun dunia dapat dilanda kekacauan dan kekerasan yang berasal dari hati manusia, kita tahu bahwa Allah tidak pernah kehilangan kendali. Ia mampu membatasi kerusakan dan memastikan bahwa rencana-Nya pada akhirnya akan terwujud. Sisa-sisa murka yang mungkin dapat menimbulkan kekacauan lebih lanjut akan ditangani dan diatasi oleh campur tangan ilahi.
Implikasi untuk Kehidupan Kita
Bagi orang percaya, Mazmur 76:10 adalah sumber penghiburan dan penguatan iman. Ketika kita menyaksikan ketidakadilan, kekejaman, atau kebencian di dunia, kita dapat mengingat bahwa Allah melihat semuanya dan berdaulat atasnya. Murka dan tindakan jahat manusia tidak akan berhasil melawan rencana kekal Allah. Sebaliknya, dalam cara yang seringkali tidak dapat kita pahami sepenuhnya, segala sesuatu akan bekerja bersama untuk kemuliaan-Nya.
Ayat ini juga mendorong kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan untuk mempercayakan segala perkara kepada Allah. Biarlah kita menyerahkan kekuatiran kita kepada-Nya, dan membiarkan Dia yang bekerja dalam segala situasi. Keyakinan bahwa Allah bahkan dapat menggunakan kelemahan dan kesalahan manusia untuk mendatangkan pujian bagi nama-Nya adalah sebuah janji kemenangan yang luar biasa, kemenangan yang bukan berasal dari kekuatan manusia, tetapi dari kuasa Sang Mahakuasa.