Mazmur 77:17 - Keagungan dan Kuasa Allah

"Ketika air melihat Engkau, ya Allah, ketika air melihat Engkau, mereka menjadi takut, bahkan samudera raya pun gentar."

Ayat ini, yang terambil dari Mazmur 77:17, menggambarkan sebuah pemandangan yang luar biasa dahsyat: kekuatan alam semesta, yang diwakili oleh air dan samudera raya, bereaksi dengan rasa takut dan gentar di hadapan Allah. Ini bukanlah deskripsi alam yang pasif, melainkan sebuah personifikasi yang menekankan keagungan dan kuasa ilahi yang tak tertandingi.

Penulis Mazmur, dalam perenungannya, sedang mencari pemulihan dari pergumulan pribadi dan mungkin juga pergumulan bangsa Israel. Ia teringat akan perbuatan-perbuatan Allah di masa lalu, perbuatan yang menunjukkan kuasa-Nya atas segala ciptaan. Ayat ini menjadi puncak dari ingatan tersebut, menggambarkan bagaimana bahkan unsur-unsur paling kuat di alam pun tunduk dan mengakui kekuasaan Sang Pencipta.

Kata "air" di sini dapat diartikan secara harfiah maupun metaforis. Secara harfiah, ia merujuk pada kekuatan elemen air, seperti hujan badai, sungai yang meluap, atau gelombang laut yang ganas. Kehidupan manusia sering kali bergantung pada pengendalian unsur-unsur ini, namun ketika air itu sendiri gemetar di hadapan Allah, betapa kecilnya manusia di hadapan-Nya.

Secara metaforis, "air" bisa melambangkan kekacauan, kekuatan yang menakutkan, atau bahkan kerumunan bangsa-bangsa yang bergolak. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian, penulis Mazmur diingatkan bahwa Allah adalah sumber kendali tertinggi. Ia yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu, termasuk kekuatan alam yang paling dahsyat sekalipun. Pemandangan air yang "melihat" Allah dan menjadi takut menunjukkan kesadaran alam, atau setidaknya pengakuan akan kekuasaan-Nya yang melampaui pemahaman manusia.

Samudera raya yang gentar memberikan gambaran tentang skala kekuasaan Allah. Samudera, dengan kedalamannya yang misterius dan luasnya yang tak terhingga, sering kali menjadi simbol dari hal-hal yang tak dapat dikendalikan dan luar biasa. Namun, bahkan kekuatan alam terbesar ini pun merespons kehadiran Allah. Ini menguatkan keyakinan bahwa tidak ada kuasa lain yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.

Bagi kita di masa kini, Mazmur 77:17 mengingatkan kita untuk menempatkan iman kita pada sumber kuasa yang sejati. Di tengah berbagai tantangan hidup, kekacauan dunia, atau bahkan ketakutan pribadi, kita dapat bersandar pada Allah yang di hadapan-Nya segala sesuatu tunduk. Ia adalah Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur alam semesta. Dengan mengingat keagungan dan kuasa-Nya yang digambarkan dalam ayat ini, kita dapat menemukan kedamaian, keberanian, dan harapan di tengah badai kehidupan.

Renungan akan kuasa Allah atas alam semesta ini bukan untuk membuat kita merasa kecil dan tidak berarti, melainkan untuk menanamkan rasa kagum dan hormat yang mendalam, serta keyakinan bahwa di tangan-Nya, kita aman. Kuasa yang membuat samudera raya gentar adalah kuasa yang sama yang mampu menopang dan memimpin kita melalui setiap keadaan.