Mazmur 78:50

"Ia memberi perintah kepada Musa, membuka celah batuannya, mencurah air seperti air bah."

Tangan ilahi membuka batu dan mengalirkan air melimpah
Tangan ilahi membuka sumber air, simbol pemeliharaan dan kekuatan.

Mazmur 78:50 adalah sebuah ayat yang kuat dan penuh makna dari kitab Mazmur. Ayat ini menggambarkan sebuah tindakan ilahi yang luar biasa: Tuhan memberikan perintah kepada Musa, membuka celah batuannya, dan mencurah air seperti air bah. Peristiwa ini merujuk pada kisah dalam Kitab Keluaran (Keluaran 17:1-7) dan Kitab Bilangan (Bilangan 20:1-13), di mana bangsa Israel, di tengah padang gurun yang tandus, bersungut-sungut meminta air. Dalam kedua situasi tersebut, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengambil tongkatnya, memukul sebuah batu karang, dan dari batu itu keluarlah air yang melimpah.

Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran ini? Pertama, ayat ini menegaskan kedaulatan dan kuasa Allah atas segala elemen alam. Ketika manusia berada dalam kesulitan yang mengerikan, Allah tidak tinggal diam. Ia dapat memanfaatkan unsur terkecil sekalipun, seperti batu, untuk menyediakan kebutuhan umat-Nya. 'Membuka celah batuannya' bukanlah sebuah proses alami, melainkan sebuah intervensi ilahi yang menunjukkan betapa Allah sanggup melakukan hal-hal yang di luar nalar dan kemampuan manusia.

Kedua, ayat ini menekankan pemeliharaan Allah terhadap umat-Nya. Israel berulang kali menguji dan melupakan Allah, namun Allah tetap setia menyediakan kebutuhan mereka, termasuk air yang merupakan sumber kehidupan esensial. Air yang "mencurah seperti air bah" menggambarkan kelimpahan berkat dan pertolongan yang diberikan Allah, jauh melebihi apa yang mereka minta atau harapkan. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap kesulitan, Allah memiliki cara untuk menyediakan dan menopang kita.

Ketiga, ayat ini mengajarkan tentang pentingnya ketaatan. Allah memberikan perintah spesifik kepada Musa. Ketaatan Musa, meskipun mungkin dengan keraguan pada awalnya, menjadi saluran bagi pemeliharaan Allah. Ini menunjukkan bahwa seringkali, jawaban atas doa dan kebutuhan kita datang melalui penyerahan diri dan kepatuhan terhadap firman Tuhan. Ayat ini menjadi saksi bisu akan kebaikan dan kesetiaan Allah yang konsisten, bahkan ketika umat-Nya tidak setia.

Dalam konteks pribadi kita hari ini, Mazmur 78:50 dapat menjadi sumber penghiburan dan kekuatan. Saat kita menghadapi "padang gurun" kehidupan—masa-masa sulit, kekeringan spiritual, atau kebutuhan yang mendesak—kita diingatkan bahwa Allah kita adalah Allah yang mahakuasa dan mahapemelihara. Ia mampu membuka "celah" di tengah kebuntuan kita dan mencurahkan berkat serta pertolongan-Nya dengan cara yang mungkin tidak pernah kita bayangkan. Percayalah, Dia memiliki kuasa untuk mengubah batu yang keras menjadi sumber kehidupan yang melimpah bagi kita.