Mazmur 78:52

Tetapi Ia menuntun umat-Nya keluar seperti domba, dan menggembalakan mereka di padang gurun.

Gambar: Ilustrasi gembala memimpin domba

Perjalanan Keluar dari Mesir

Ayat Mazmur 78:52 ini merupakan ringkasan puitis dari peristiwa besar dalam sejarah bangsa Israel, yaitu keluarnya mereka dari perbudakan di Mesir. Penggunaan metafora domba dan gembala memberikan gambaran yang kuat tentang bagaimana Allah memimpin umat-Nya. Domba adalah hewan yang seringkali rentan, membutuhkan bimbingan, perlindungan, dan sumber makanan. Dalam konteks ini, bangsa Israel yang lemah dan tertekan di Mesir digambarkan seperti domba yang membutuhkan pertolongan.

Allah, sebagai Gembala Agung, mengambil inisiatif untuk menuntun mereka keluar. Kata "menuntun" menyiratkan adanya arah dan tujuan yang jelas, bukan sekadar pelarian tanpa arah. Perjalanan ini bukanlah perjalanan yang mudah. Mereka harus melewati Laut Merah yang terbelah, menghadapi padang gurun yang luas dan tandus, serta menghadapi berbagai tantangan lainnya selama empat puluh tahun.

Tanda Kasih dan Pemeliharaan Tuhan

Pemeliharaan Tuhan di padang gurun sangat luar biasa. Mazmur 78 sendiri menjelaskan secara rinci berbagai cara Allah menyediakan kebutuhan umat-Nya: memberikan air dari batu, mengirimkan manna dari langit, dan melindungi mereka dari musuh. Penggambaran Allah sebagai gembala menekankan sifat kasih, kesabaran, dan kesetiaan-Nya dalam menjaga dan memenuhi kebutuhan umat yang dikasihi-Nya, meskipun mereka seringkali bersungut-sungut dan memberontak.

Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah fondasi dari identitas mereka sebagai umat pilihan Allah. Ini adalah bukti nyata dari perjanjian-Nya dan kuasa-Nya yang luar biasa. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam kesulitan. Ia adalah gembala yang setia, yang akan selalu memimpin, melindungi, dan menyediakan bagi mereka yang berserah kepada-Nya.

Makna Bagi Kehidupan Kekristenan

Bagi umat Kristen, Mazmur 78:52 juga memiliki makna yang mendalam. Yesus Kristus menyebut diri-Nya sebagai "gembala yang baik" (Yohanes 10:11), yang rela menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Ia memimpin kita keluar dari perbudakan dosa dan memberikan kehidupan kekal. Perjalanan rohani kita mungkin juga akan melewati padang gurun kehidupan yang penuh tantangan, namun kita tahu bahwa Tuhan Yesus, Sang Gembala Agung, senantiasa menyertai dan menuntun kita.

Penting bagi kita untuk tetap mendengarkan suara-Nya, mengikuti tuntunan-Nya, dan percaya pada pemeliharaan-Nya. Seperti bangsa Israel di padang gurun, kita mungkin menghadapi kesulitan, namun janji Tuhan adalah Ia akan selalu bersama kita, menuntun kita ke tempat yang lebih baik, bahkan menuju padang pengembalaan surgawi.