"Ia telah mengagihkan tanah bagi mereka sebagai warisan, sebagai ganti tanah itu Ia membagi-bagikan rumah-rumah kaum Israel."
Ayat Mazmur 78:55 ini merupakan sebuah pengingat kuat tentang kesetiaan dan janji Allah kepada umat-Nya. Dalam konteks kitab Mazmur, khususnya pasal 78, pemazmur mengingatkan kembali bangsa Israel akan perbuatan-perbuatan ajaib Allah di masa lalu, mulai dari Keluaran dari Mesir hingga penempatan mereka di Tanah Perjanjian. Ayat ini secara spesifik menyoroti bagaimana Allah tidak hanya memimpin mereka keluar dari perbudakan, tetapi juga secara aktif membagi-bagikan tanah Kanaan sebagai warisan bagi setiap suku Israel.
"Mengagihkan tanah bagi mereka sebagai warisan" menunjukkan sebuah tindakan pembagian yang teliti dan adil. Allah tidak meninggalkan bangsa Israel terkatung-katung, melainkan memberikan kepada mereka tempat untuk hidup, bertani, dan membangun keluarga. Tanah ini bukan sekadar wilayah geografis, tetapi merupakan perwujudan dari janji Allah yang telah diucapkan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Janji ini merupakan fondasi iman mereka, dan pemenuhan janji ini melalui pembagian tanah adalah bukti nyata dari kebaikan dan kesetiaan Tuhan.
Frasa "sebagai ganti tanah itu Ia membagi-bagikan rumah-rumah kaum Israel" mengandung makna yang lebih dalam lagi. Ini bisa diartikan sebagai Allah memberikan apa yang menjadi hak mereka, yaitu tanah warisan tersebut. Namun, juga bisa dipahami sebagai penggantian dari kesulitan-kesulitan yang mereka alami sebelumnya, mungkin penggantian dari kondisi hidup yang buruk di Mesir atau di padang gurun. Allah mengganti kesusahan dengan kepastian, kekacauan dengan keteraturan, dan ketidakpastian dengan tempat yang aman. Pembagian ini menunjukkan perhatian Allah terhadap kebutuhan dasar umat-Nya, yaitu tempat tinggal dan sumber penghidupan.
Dalam kehidupan modern, makna Mazmur 78:55 tetap relevan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Allah yang menepati janji-Nya. Meskipun mungkin kita tidak secara fisik mendapatkan pembagian tanah seperti bangsa Israel, janji-janji Allah dalam Kitab Suci mencakup segala kebutuhan kita, baik rohani maupun jasmani. Ia menjanjikan kedamaian, sukacita, kekuatan, hikmat, dan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Kesetiaan Allah dalam memberikan warisan kepada Israel adalah cerminan dari kasih-Nya yang tak berkesudahan. Ia tidak hanya memberikan apa yang dibutuhkan pada saat itu, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang penuh berkat. Ayat ini mengajak kita untuk senantiasa bersyukur atas segala yang telah Allah berikan, mempercayai janji-janji-Nya di masa depan, dan mengakui bahwa setiap berkat yang kita terima, sekecil apapun, adalah bukti dari kebaikan-Nya yang setia. Marilah kita mengandalkan Dia yang telah terbukti setia dari generasi ke generasi.