Mazmur 78:68 - Gunung Sion Pilihan-Nya

"Tetapi Ia memilih suku Yehuda, gunung Sion yang dikasihi-Nya."

Ayat ini, Mazmur 78:68, merupakan ungkapan rasa syukur dan pengakuan atas pemilihan ilahi yang ditujukan kepada suku Yehuda dan Gunung Sion. Di tengah narasi panjang Mazmur 78 yang menceritakan perjalanan bangsa Israel, mulai dari pembebasan dari Mesir hingga kekecewaan mereka terhadap Allah, ayat ini muncul sebagai titik balik penting. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah segala ketidaksetiaan umat-Nya, Allah tetap teguh pada rencana dan pilihan-Nya.

Pemilihan suku Yehuda bukan hanya sekadar penunjukan administratif, melainkan memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kedudukan dan tujuan. Suku Yehuda kelak menjadi suku yang paling dominan, dari mana raja-raja Israel berasal, termasuk garis keturunan Daud. Lebih jauh lagi, dari suku Yehuda inilah Mesias, Yesus Kristus, akan lahir. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan Allah seringkali tidak didasarkan pada kekuatan atau kelayakan manusia, tetapi pada kedaulatan dan kasih karunia-Nya yang tak terduga.

Gunung Sion, yang disebut sebagai "gunung Sion yang dikasihi-Nya," memiliki tempat yang sangat istimewa dalam hati Allah dan umat-Nya. Sion bukan hanya sekadar lokasi geografis, tetapi menjadi lambang kehadiran Allah, tempat bait suci didirikan, dan pusat ibadah. Kasih Allah kepada Sion menegaskan bahwa Ia hadir dan berdiam di tengah umat-Nya, memberikan perlindungan dan berkat. Di Sion, umat Israel mengalami persekutuan terdekat dengan Sang Pencipta.

Bagi kita hari ini, Mazmur 78:68 mengajarkan beberapa kebenaran krusial. Pertama, bahwa Allah berdaulat dalam pemilihan-Nya. Ia memilih apa yang mungkin terlihat biasa atau kecil di mata manusia, untuk menunjukkan kuasa dan tujuan-Nya. Kedua, bahwa kasih dan kesetiaan Allah tidak bergantung pada kesetiaan kita. Meskipun bangsa Israel seringkali jatuh dalam dosa, Allah tetap memegang janji-Nya. Ketiga, bahwa ada tempat perlindungan dan kehadiran Allah yang bisa kita cari. Sion dapat diartikan sebagai gambaran rohani dari persekutuan dengan Allah, di mana hati kita menjadi bait-Nya.

Mengalami kesulitan, keraguan, atau rasa tidak berharga adalah hal yang lumrah dalam kehidupan. Namun, ayat ini mengingatkan kita untuk tidak berkecil hati. Allah memiliki rencana-Nya yang sempurna dan Ia telah memilih untuk mengasihi kita serta menjadikan kita bagian dari rencana-Nya yang agung. Fokus pada Sion, tempat kehadiran Allah, dapat membantu kita menemukan kedamaian, kekuatan, dan harapan di tengah badai kehidupan. Percayalah bahwa Ia yang memilih suku Yehuda dan Gunung Sion, juga mengasihi dan memelihara kita dengan cara-Nya yang luar biasa.

Sion Kasih Ilahi

Gambar: Representasi visual Gunung Sion dan kasih ilahi.