"Akulah, TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir. Bukalah mulutmu lebar-lebar, maka akan Kuisi."
Ayat ini dari Kitab Mazmur, sebuah koleksi lagu dan doa yang kaya, menyampaikan pesan yang sangat kuat dan menggugah. Dalam Mazmur 81, pemazmur mengingatkan umat Tuhan tentang kesetiaan-Nya yang tak tergoyahkan, bahkan ketika umat-Nya seringkali berpaling dan melupakan janji-janji-Nya. Bagian yang paling menonjol dan sering dikutip adalah ayat ke-11, yang merupakan undangan ilahi yang luar biasa.
Kalimat "Buka mulutmu lebar-lebar, maka akan Kuisi" bukanlah sekadar ucapan biasa. Ini adalah sebuah metafora yang mendalam tentang ketergantungan dan kepercayaan total kepada Tuhan. Membuka mulut lebar-lebar menyiratkan kesediaan untuk menerima, mengonsumsi, dan mencerna apa pun yang Tuhan berikan. Ini adalah tindakan kerendahan hati yang mengakui bahwa kita tidak memiliki cukup dalam diri sendiri, dan bahwa pemenuhan sejati hanya datang dari Sumber yang lebih tinggi.
Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai "TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." Pengingat ini sangat penting. Keluar dari Mesir adalah peristiwa penebusan besar, sebuah tindakan penyelamatan yang menunjukkan kuasa dan kasih Tuhan. Tuhan tidak hanya menuntut ketaatan, tetapi Dia mengingatkan umat-Nya akan fondasi hubungan mereka: penyelamatan-Nya. Dia telah membuktikan kesetiaan-Nya di masa lalu, dan Dia berjanji untuk terus melakukannya.
Bagaimana kita menerapkan prinsip "buka mulutmu lebar-lebar" dalam kehidupan sehari-hari? Ini bukan hanya tentang makan fisik. Ini adalah tentang kerelaan untuk menerima kebenaran Tuhan, makanan rohani dari Firman-Nya. Ini berarti mendengarkan dengan penuh perhatian saat firman diajarkan, merenungkan ayat-ayat Alkitab, dan bahkan membuka hati untuk menerima teguran atau pengajaran yang mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya. Tuhan berjanji untuk mengisi, yang bisa berarti mengisi kekosongan kita, memberikan hikmat yang kita butuhkan, menguatkan iman kita, atau memberkati kita dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan.
Terkadang, kita memiliki "mulut" yang tertutup rapat oleh keraguan, ketakutan, atau kebanggaan. Kita mungkin berpikir kita tahu yang terbaik, atau kita merasa tidak layak untuk menerima berkat-berkat-Nya. Namun, Tuhan mengundang kita untuk melepaskan semua itu. Dia ingin kita datang kepada-Nya apa adanya, dengan kerinduan untuk diisi oleh kebaikan, kasih, dan kuasa-Nya. Dia bukan Tuhan yang pelit; Dia adalah Bapa yang murah hati yang rindu memberikan hal-hal yang baik kepada anak-anak-Nya.
Mazmur 81:11 adalah pengingat yang indah bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah tentang pemberian dan penerimaan. Dia telah melakukan bagian-Nya yang besar dengan menebus kita, dan kini Dia menunggu kita untuk membuka diri kita, hati dan pikiran kita, agar Dia dapat memenuhi kita dengan kehadiran, kebaikan, dan rencana-Nya yang luar biasa. Mari kita berlatih membuka mulut kita lebar-lebar hari ini, siap untuk menerima apa pun yang Dia ingin berikan kepada kita.
Kembali ke Atas