Mazmur 83:2 - Seruan Kebencian Musuh-musuh Umat Tuhan

"Sesungguhnya musuh-musuh-Mu bising, dan pembenci-pembenci-Mu mengangkat kepala."

Simbol perpecahan dan kebencian yang bergejolak Perpecahan Kebencian

Gambaran visual tentang gejolak permusuhan.

Mazmur 83 merupakan salah satu mazmur yang penuh dengan permohonan perlindungan dari Allah, terutama ketika umat-Nya menghadapi ancaman dari berbagai bangsa. Ayat kedua, "Sesungguhnya musuh-musuh-Mu bising, dan pembenci-pembenci-Mu mengangkat kepala," secara gamblang menggambarkan situasi yang mencekam. Kata "bising" di sini tidak hanya menyiratkan suara gaduh, tetapi juga kegaduhan spiritual, agitasi, dan rencana jahat yang terus-menerus dilancarkan oleh musuh-musuh Tuhan. Mereka tidak diam, melainkan aktif merencanakan kejahatan dan menyebarkan kebencian.

Istilah "mengangkat kepala" menyimbolkan keberanian dalam kejahatan, kenaikan derajat dalam kedengkian, dan penghinaan terhadap otoritas ilahi. Musuh-musuh ini, yang tidak hanya membenci Daud atau bangsa Israel, tetapi pada dasarnya membenci Tuhan sendiri, menjadi begitu berani dan sombong. Mereka merasa kuat dan percaya diri dalam rencana mereka untuk menghancurkan umat pilihan Tuhan, seolah-olah Allah tidak berdaya atau tidak akan campur tangan. Keberanian mereka timbul dari keyakinan yang salah bahwa kekuatan duniawi mereka mampu mengalahkan rencana ilahi.

Ayat ini menjadi pengingat penting bagi orang percaya di segala zaman. Kita juga dapat mengalami situasi di mana kekuatan yang memusuhi kebenaran Tuhan menjadi semakin berani dan agresif. Kebisingan mereka bisa datang dalam berbagai bentuk: ujaran kebencian di media sosial, penolakan terhadap nilai-nilai keagamaan, upaya untuk menindas keyakinan, atau bahkan kekerasan fisik. Pembenci-pembenci ini berusaha untuk mendominasi, menggoyahkan iman, dan membuat umat Tuhan merasa kecil serta tidak berdaya.

Namun, di tengah kegaduhan dan keberanian para musuh tersebut, Mazmur 83 mengajak kita untuk tidak gentar. Penulis mazmur mengingatkan Tuhan tentang keberadaan musuh-musuh-Nya. Ini adalah pengakuan bahwa kekuatan yang memusuhi umat Tuhan pada hakikatnya adalah musuh Tuhan sendiri. Dengan demikian, permohonan perlindungan bukan hanya sekadar permintaan individu, tetapi sebuah pernyataan kesetiaan kepada Tuhan yang sedang ditantang oleh kekuatan kegelapan. Seruan ini mendorong kita untuk memandang musuh-musuh kita dalam perspektif ilahi, menyadari bahwa kemenangan akhir ada di tangan Tuhan. Kegaduhan mereka adalah pertanda kerentanan mereka, dan keberanian mereka adalah keangkuhan yang pada akhirnya akan dihancurkan.

Dalam menghadapi kebisingan dan keberanian para pembenci, kita dipanggil untuk tidak hanya pasif, tetapi untuk mendekat kepada Tuhan. Doa, keyakinan yang teguh, dan kesaksian yang berani adalah senjata rohani kita. Mazmur 83:2 mengingatkan kita bahwa meskipun musuh tampak kuat dan bising, kekuatan Tuhan jauh lebih besar. Perlindungan dan kemenangan datang dari-Nya. Mari kita selalu mengingat bahwa mereka yang menentang umat Tuhan pada dasarnya menentang Tuhan sendiri, dan Dia tidak akan membiarkan musuh-Nya menang atas umat kesayangan-Nya.