Mazmur 83:5 - Doa Mohon Perlindungan Ilahi

"Mereka berunding dengan bersekongkol, melawan Engkau mereka membuat perjanjian:"
Persekutuan yang Mengancam

Mazmur 83:5 adalah sebuah ayat yang kuat dari Kitab Mazmur, sebuah doa dan ratapan yang mengungkapkan kepedihan hati saat menghadapi ancaman dari berbagai bangsa yang bersatu padu. Dalam bait ini, pemazmur secara gamblang menggambarkan sebuah konspirasi, sebuah perundingan yang dilakukan secara diam-diam, sebuah perjanjian yang dibuat untuk melawan Tuhan dan umat-Nya. Frasa "berunding dengan bersekongkol" dan "membuat perjanjian" menekankan keseriusan dan sifat terorganisir dari rencana jahat tersebut. Ini bukan sekadar oposisi sesaat, melainkan sebuah gerakan yang terencana dan disengaja.

Ayat ini seringkali diinterpretasikan sebagai gambaran tentang musuh-musuh Israel di zaman kuno, yang bertekad untuk memusnahkan mereka dari muka bumi. Namun, relevansinya melampaui batas sejarah spesifik tersebut. Konsep konspirasi untuk melawan kehendak ilahi atau untuk menindas umat Tuhan adalah tema yang terus berulang dalam narasi keagamaan. Ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan iman, akan selalu ada kekuatan yang mencoba untuk menghalangi, menekan, atau bahkan menghancurkan.

Penekanan pada kata "melawan Engkau" adalah inti dari doa ini. Meskipun ancaman itu ditujukan kepada umat Tuhan, fokus utama pemazmur adalah bahwa persekongkolan ini sesungguhnya ditujukan melawan Tuhan itu sendiri. Ini adalah pengakuan bahwa setiap serangan terhadap umat percaya adalah juga serangan terhadap Sang Pencipta mereka. Dalam menghadapi situasi seperti ini, tindakan yang diambil oleh pemazmur adalah berdoa. Ia tidak hanya pasrah, tetapi mengangkat seluruh situasi tersebut kepada Tuhan, memohon intervensi dan perlindungan Ilahi.

Makna dan Implikasi

Mazmur 83:5 mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, pentingnya mengenali dan memahami ancaman yang ada. Pemazmur tidak menutup mata terhadap realitas konspirasi yang terjadi. Kedua, pentingnya tidak bersandar pada kekuatan sendiri, melainkan mengangkat segala kekhawatiran kepada Tuhan. Doa menjadi senjata utama dalam menghadapi perlawanan. Ketiga, keyakinan bahwa Tuhan adalah pihak yang berdaulat. Meskipun para bangsa bersekongkol, pada akhirnya kekuatan dan rencana Tuhan yang akan menang.

Bagi pembaca modern, ayat ini bisa menjadi sumber kekuatan dan penghiburan. Ketika kita menghadapi perlawanan dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dalam keluarga, atau dalam masyarakat karena keyakinan kita, kita diingatkan bahwa kita tidak sendirian. Ada Tuhan yang mengawasi dan mendengar doa-doa kita. Mazmur 83:5 mengajak kita untuk terus berjaga-jaga, berdoa dengan tekun, dan percaya bahwa Tuhan akan membela umat-Nya yang mencari perlindungan kepada-Nya. Persekongkolan manusia mungkin tampak kuat dan mengintimidasi, tetapi rencana kekal Tuhan selalu lebih besar dan pasti akan terwujud.