Ayat Mazmur 89:19 adalah sebuah kutipan yang kaya makna, merujuk pada tindakan Allah di masa lalu terhadap hamba-hamba-Nya yang setia. Frasa "Telah Kuperlakukan pertolongan kepada yang perkasa" mengindikasikan bahwa Allah secara aktif campur tangan dalam sejarah, memberikan kekuatan dan keberhasilan kepada individu-individu yang dipilih-Nya. Ini bukan sekadar kebetulan atau usaha manusia semata, melainkan sebuah intervensi ilahi yang disengaja.
Lebih lanjut, ayat ini menegaskan "telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara umat-Ku". Ini menyoroti konsep pemilihan ilahi. Allah tidak bertindak secara acak; Ia memilih individu-individu tertentu dari tengah-tengah umat-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya. Pilihan ini sering kali bukan didasarkan pada kekuatan atau kelayakan manusia, melainkan pada kedaulatan dan kebijaksanaan Allah sendiri. Tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, Daud, dan banyak lagi dalam kitab suci, adalah contoh dari "yang perkasa" dan "pilihan" yang ditinggikan oleh Allah untuk memimpin, melindungi, dan membawa umat-Nya melewati berbagai tantangan.
Kutipan ini memiliki implikasi teologis yang mendalam. Pertama, ia menunjukkan sifat Allah yang setia kepada janji-Nya. Dalam Mazmur 89 secara keseluruhan, pemazmur sedang meratapi situasi umat Israel yang tampaknya terpuruk, sementara di sisi lain ia mengingat kembali janji Allah kepada Daud mengenai keturunannya yang akan memerintah selamanya. Ayat 19 ini berfungsi sebagai pengingat akan kesetiaan Allah di masa lalu, sebagai dasar harapan di masa kini yang penuh kesulitan. Pengalaman masa lalu ini menjadi bukti bahwa Allah memiliki kekuatan untuk bertindak dan memilih, bahkan ketika situasi terlihat suram.
Kedua, ayat ini mengajarkan tentang peran manusia dalam rencana ilahi. Meskipun Allah adalah sumber utama pertolongan dan pemilihan, Ia juga menggunakan individu manusia sebagai agen-Nya. Tugas mereka adalah untuk setia kepada panggilan Allah dan menggunakan kekuatan yang telah dianugerahkan kepada mereka untuk kemuliaan-Nya. Ini bukanlah tentang kebanggaan diri, melainkan tentang kerendahan hati dan ketaatan dalam melayani.
Bagi pembaca masa kini, Mazmur 89:19 memberikan penghiburan dan inspirasi. Dalam menghadapi perjuangan hidup, tantangan pribadi, atau situasi kolektif yang sulit, kita dapat mengingat bahwa Allah yang sama yang pernah bertindak dengan perkasa di masa lalu, adalah Allah yang sama yang berkuasa hari ini. Ia masih memilih dan mengangkat individu untuk mewujudkan tujuan-Nya. Ayat ini mengajak kita untuk mempercayai kedaulatan-Nya, berserah pada kehendak-Nya, dan siap sedia ketika Dia memanggil kita untuk berperan dalam rencana-Nya, mengandalkan kekuatan yang berasal dari Sumber Ilahi.