"Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku, dengan minyak-Ku yang kudus Aku mengurapinya." (Mazmur 89:21)
Ayat Mazmur 89:21 merupakan salah satu ungkapan penegasan Ilahi yang sangat penting dalam narasi Alkitab. Ayat ini menggarisbawahi bagaimana Allah, dalam kedaulatan-Nya, memilih dan mengangkat Daud sebagai hamba-Nya yang istimewa. Pengurapan dengan minyak kudus bukanlah sekadar ritual simbolis, melainkan penandaan otoritas ilahi, penerimaan, dan penunjukan Daud sebagai raja Israel yang dipilih langsung oleh Allah. Ini adalah momen yang krusial dalam sejarah umat Israel, mengukuhkan garis keturunan kerajaan yang kelak akan membawa kepada kedatangan Mesias.
Penegasan Allah, "Aku telah mendapat Daud," menunjukkan inisiatif ilahi. Daud tidak mencari posisi ini sendiri; Allah yang menemukannya, Allah yang menghendakinya. Ini berbicara tentang rencana Allah yang sempurna dan bagaimana Dia bekerja melalui individu-individu yang dipilih-Nya untuk menggenapi tujuan-Nya. Pengurapan oleh minyak kudus melambangkan pemberian kuasa, Roh Kudus, dan berkat Allah bagi Daud untuk menjalankan tugasnya sebagai gembala umat-Nya. Minyak ini membedakan Daud, memberinya hak dan tanggung jawab yang unik di hadapan Tuhan dan umat-Nya.
Kisah Daud sebagai raja yang diurapi Allah adalah fondasi teologis yang mendalam. Ia menjadi simbol ideal raja yang mengasihi Allah, meskipun dengan segala ketidaksempurnaannya. Kesetiaan Daud kepada Allah, keberaniannya dalam menghadapi musuh, dan kepemimpinannya yang berusaha menyenangkan Tuhan menjadi warisan spiritual yang berharga. Ayat ini tidak hanya berbicara tentang Daud, tetapi juga tentang sifat Allah yang setia pada janji-janji-Nya. Allah memilih, mengurapi, dan mendukung hamba-Nya, menunjukkan kasih setia-Nya yang tak tergoyahkan.
Dari penunjukan Daud, muncul janji ilahi tentang keturunan kerajaannya yang akan kekal. Janji ini berkembang menjadi harapan mesianik yang dipenuhi dalam Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan. Mazmur 89 secara keseluruhan adalah renungan yang kompleks tentang kesetiaan Allah pada perjanjian-Nya dengan Daud, bahkan di tengah kesulitan dan kegagalan umat manusia. Namun, ayat 21 ini menjadi jangkar, mengingatkan kita akan fondasi perjanjian itu: pilihan dan pengurapan ilahi yang tegas.
Dalam konteks modern, ayat ini mengajak kita merenungkan bagaimana Allah juga memilih dan mengurapi orang-orang percaya untuk tugas-tugas tertentu dalam Kerajaan-Nya. Pengurapan Roh Kudus bukan hanya untuk pemimpin, tetapi bagi setiap orang percaya untuk kesaksian dan pelayanan. Memahami Mazmur 89:21 berarti memahami bahwa segala sesuatu dalam rencana penebusan Allah berakar pada inisiatif dan kesetiaan-Nya, yang puncaknya terwujud dalam Kristus, keturunan Daud yang sejati, yang mengurapi kita dengan Roh-Nya yang kudus.