"Engkau telah menghentikan semua musuh-Nya, dan membuat semua lawan-Nya melarikan diri."
Mazmur 89 adalah sebuah ratapan yang menyentuh hati, namun di tengah kesedihannya, terselip pengingat akan kuasa dan janji Allah yang tak tergoyahkan. Ayat 44, "Engkau telah menghentikan semua musuh-Nya, dan membuat semua lawan-Nya melarikan diri," menjadi sebuah pernyataan iman yang kuat di tengah kesulitan. Ayat ini seringkali merujuk pada masa lalu, ketika Allah secara nyata membela umat-Nya dari musuh-musuh mereka, menunjukkan kekuatan-Nya yang luar biasa dan keadilan-Nya yang membela yang lemah.
Pengalaman kemenangan yang digambarkan dalam ayat ini bukanlah sekadar kisah historis. Ia berfungsi sebagai jangkar iman bagi para pemazmur, dan bagi kita hari ini. Ketika kita menghadapi situasi yang terasa seperti pertempuran yang tiada akhir, ketika musuh-musuh (baik yang terlihat maupun yang tak terlihat) tampaknya mengalahkan kita, pengingat akan perbuatan Allah di masa lalu menjadi sumber pengharapan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah yang sama yang pernah mengalahkan musuh-musuh umat-Nya di masa lalu, adalah Allah yang sama yang berkuasa hari ini.
Kekuatan Allah bukanlah sesuatu yang terbatas. Ia memiliki otoritas mutlak atas segala kekuatan yang ada. Istilah "menghentikan semua musuh" dan "membuat semua lawan melarikan diri" menunjukkan sebuah kemenangan yang total dan tak terbantahkan. Ini bukan kemenangan parsial, tetapi sebuah pembalikan keadaan yang dramatis. Dalam konteks sejarah Israel, ini bisa merujuk pada kemenangan melawan bangsa-bangsa yang mengancam mereka, atau bahkan pembebasan dari perbudakan. Namun, secara rohani, ayat ini juga berbicara tentang kemenangan Allah atas dosa, maut, dan segala kekuatan kegelapan.
Oleh karena itu, ketika kita merenungkan Mazmur 89:44, kita dipanggil untuk melihat melampaui situasi sulit kita saat ini. Kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah berubah. Janji-janji-Nya selalu teguh. Kehadiran-Nya di tengah penderitaan kita memberikan kekuatan untuk bertahan dan keyakinan akan kemenangan akhir. Ayat ini menginspirasi kepercayaan penuh kepada Allah, bahwa Dia memiliki rencana yang lebih besar, dan Dia adalah Pemenang sejati. Dalam setiap pertempuran hidup, kita dapat berseru kepada-Nya, percaya bahwa Dia sanggup menghentikan musuh kita dan membawa kita pada kelepasan.
Keadilan Allah juga tercermin dalam ayat ini. Kemenangan yang Dia berikan seringkali adalah hasil dari keadilan-Nya yang membela mereka yang tertindas. Dia melihat ketidakadilan dan campur tangan untuk memulihkan keadaan. Pengingat akan hal ini memberikan harapan bagi mereka yang sedang mengalami penindasan atau ketidakadilan. Allah melihat, Allah mendengar, dan Allah bertindak. Dia adalah pelindung yang setia bagi umat-Nya.