Allah disegani dalam perkumpulan para kudus, agung dan dahsyat melebihi segala yang ada di sekeliling-Nya.
Simbol keagungan dan kehadiran ilahi.
Ayat Mazmur 89:8 adalah sebuah pengakuan iman yang mendalam tentang keagungan dan kebesaran Tuhan. Frasa "Allah disegani dalam perkumpulan para kudus" menunjukkan bahwa di tengah-tengah komunitas orang-orang yang mengabdi kepada-Nya, kehadiran Tuhan terasa begitu nyata dan dihormati. Ini bukan sekadar penghormatan lahiriah, tetapi pengakuan atas otoritas dan kekudusan-Nya yang melampaui segalanya.
Penegasan selanjutnya, "agung dan dahsyat melebihi segala yang ada di sekeliling-Nya," membawa kita pada pemahaman bahwa kebesaran Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan ciptaan mana pun. Baik itu kekuatan alam, kekuasaan manusia, maupun hikmat semesta, semuanya tunduk di bawah keagungan-Nya. Keagungan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga mencakup kebijaksanaan, kemuliaan, dan keadilan-Nya yang sempurna.
Dalam konteks kitab Mazmur secara keseluruhan, ayat ini sering kali muncul dalam momen-momen refleksi, baik dalam keadaan sukacita maupun kesulitan. Menyadari keagungan Tuhan menjadi sumber kekuatan dan penghiburan. Ketika dunia di sekitar kita terasa kacau, penuh ketidakpastian, atau ketika kita menghadapi tantangan yang tampaknya mustahil, mengingat bahwa Tuhan "agung dan dahsyat melebihi segala yang ada" memberikan perspektif yang baru. Ia tidak hanya berkuasa atas situasi kita, tetapi Ia adalah sumber segala kekuasaan.
Perkataan ini mengundang kita untuk senantiasa menempatkan Tuhan pada posisi yang seharusnya dalam hidup kita. Ini berarti mengakui kedaulatan-Nya, tunduk pada kehendak-Nya, dan menjadikan perintah-Nya sebagai pedoman. Keagungan-Nya seharusnya menginspirasi rasa hormat, kekaguman, dan pada akhirnya, kepercayaan yang teguh. Dalam "perkumpulan para kudus" – yang bisa diartikan sebagai gereja, keluarga, atau komunitas iman – kita diingatkan untuk secara bersama-sama memuliakan Dia dan saling menguatkan dalam pengenalan akan kebesaran-Nya.
Memahami Mazmur 89:8 berarti memahami bahwa Tuhan tidak hanya peduli pada hal-hal besar dalam alam semesta, tetapi juga pada detail kehidupan setiap individu. Keagungan-Nya tidak membuat-Nya jauh, justru melalui keagungan-Nya, Ia mampu menjangkau dan mengendalikan segala sesuatu, termasuk persoalan-persoalan pribadi kita.
Dalam dunia yang sering kali memberikan nilai pada kekayaan, kekuasaan, atau popularitas, ayat ini mengingatkan kita pada sumber kebenaran dan keagungan yang sejati. Ia adalah Tuhan semesta alam, Pencipta yang segala sesuatu terjadi karena Firman-Nya. Pengakuan ini seharusnya mengubah cara kita memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Kita adalah bagian dari rancangan-Nya yang agung, dan di dalam Dia, kita menemukan makna dan tujuan yang kekal.