Ayat Mazmur 94:10 ini merupakan sebuah pertanyaan retoris yang sangat mendalam, mengajak kita untuk merenungkan sifat dan kekuasaan Tuhan yang tak tertandingi. Pertanyaan ini bukan hanya sekadar pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan keyakinan yang tertanam kuat dalam hati orang beriman. Ia menegaskan bahwa Sang Pencipta, yang memiliki kemampuan untuk membentuk organ-organ tubuh yang paling rumit dan vital sekalipun, tentu memiliki pemahaman dan kesadaran yang sempurna atas segala sesuatu yang terjadi.
Ketika kita memikirkan proses pembentukan mata, betapa kompleksnya organ penglihatan ini. Ada lensa yang presisi, retina yang sensitif terhadap cahaya, serta jutaan sel saraf yang bekerja sama untuk mengirimkan sinyal ke otak. Demikian pula dengan telinga, yang mampu menangkap spektrum suara yang luar biasa luas, membedakan nada, volume, dan arah suara. Tuhan, Sang Arsitek Agung, yang mampu merancang dan menciptakan keajaiban biologis ini, tentu tidak mungkin buta atau tuli terhadap ciptaan-Nya sendiri. Ia melihat setiap detail, mendengar setiap doa, dan memahami setiap desahan.
Pertanyaan ini seringkali muncul dalam konteks ketika umat Tuhan mengalami penindasan, ketidakadilan, atau penderitaan yang hebat. Di tengah-tengah kejahatan yang tampaknya berkuasa, seringkali muncul keraguan: Apakah Tuhan benar-benar melihat apa yang terjadi? Apakah Tuhan mendengar rintihan mereka yang tertindas? Mazmur 94:10 hadir sebagai pengingat yang kuat bahwa Tuhan tidak hanya sekadar melihat dan mendengar secara pasif, tetapi Ia adalah hakim yang adil dan berkuasa.
Hikmat yang tersirat dalam ayat ini adalah bahwa pengetahuan Tuhan bersifat total dan absolut. Ia bukan hanya mengetahui masa lalu dan masa kini, tetapi juga masa depan. Ia tidak pernah terkejut oleh tindakan manusia, juga tidak pernah lengah dalam mengawasi seluruh alam semesta. Kemampuan-Nya untuk "membentuk" menunjukkan bahwa Ia memiliki kendali penuh atas segala sesuatu yang Ia ciptakan. Oleh karena itu, ketika kita berhadapan dengan situasi yang tampaknya tidak terpecahkan atau menakutkan, kita dapat berpegang pada kebenaran bahwa Tuhan Maha Melihat dan Maha Mendengar. Ia tidak akan membiarkan kejahatan merajalela tanpa perhitungan.
Lebih jauh lagi, Mazmur 94:10 mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi dengan Tuhan. Sama seperti Tuhan menciptakan organ pendengaran kita agar kita dapat mendengar suara-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya, Ia juga mendengarkan doa-doa kita. Ketika kita merasa sendirian atau tidak didengarkan oleh sesama, kita diingatkan bahwa ada Pribadi Ilahi yang selalu siap mendengarkan setiap curahan hati kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini dapat menjadi sumber kekuatan dan penghiburan. Saat menghadapi kebohongan, pengkhianatan, atau ketidakadilan, kita tahu bahwa ada Penonton yang maha tahu dan Pendengar yang maha setia. Ini mendorong kita untuk hidup dalam kebenaran, karena segala sesuatu akan diperhitungkan. Mazmur 94:10 adalah janji bahwa keadilan ilahi pasti akan ditegakkan, dan setiap tindakan akan mendapat balasan yang setimpal di hadapan Tuhan yang Maha Melihat dan Maha Mendengar. Ia adalah jaminan bahwa kebaikan akan menang atas kejahatan pada akhirnya.