Mazmur 94:5

"Mereka menghancurkan umat-Mu, ya TUHAN, dan menindas orang-orang milik-Mu."

Keadilan Ilahi dalam Kesengsaraan

Mazmur 94:5 merangkum seruan hati yang mendalam, sebuah ratapan yang bergema dari generasi ke generasi, saat umat Tuhan menghadapi penindasan dan kejahatan. Ayat ini bukan sekadar kutipan, melainkan sebuah gambaran emosional tentang penderitaan yang dialami oleh mereka yang setia kepada Yang Maha Kuasa, dan bagaimana ketidakadilan ini menggugah seruan keadilan ilahi.

Dalam ayat ini, kata "umat-Mu" dan "orang-orang milik-Mu" menekankan hubungan kepemilikan dan kasih sayang antara Tuhan dan umat-Nya. Ini bukanlah kepemilikan yang mengikat, melainkan pengakuan bahwa mereka adalah ciptaan-Nya, yang Dia pilih untuk dikasihi dan dilindungi. Namun, kenyataan yang pahit adalah adanya kekuatan-kekuatan jahat yang berusaha untuk menghancurkan dan menindas mereka. Ini bisa berupa penindasan oleh bangsa-bangsa lain, penganiayaan oleh kekuatan tirani, atau bahkan tekanan internal yang menguji iman.

"Mereka menghancurkan umat-Mu, ya TUHAN, dan menindas orang-orang milik-Mu." - Mazmur 94:5

Penghancuran dan penindasan yang digambarkan dalam Mazmur 94:5 tidak hanya bersifat fisik. Seringkali, kejahatan juga bertujuan untuk menghancurkan semangat, harapan, dan identitas umat Tuhan. Iblis dan agen-agennya bekerja untuk menyesatkan, merusak iman, dan membuat umat Tuhan merasa ditinggalkan atau tidak berdaya. Namun, di tengah kegelapan ini, Mazmur 94 menjadi pengingat bahwa Tuhan melihat segalanya. Dia bukan Tuhan yang acuh tak acuh terhadap penderitaan umat-Nya. Ratapan ini adalah permulaan dari seruan kepada Tuhan untuk campur tangan.

Keadilan Tuhan adalah inti dari banyak mazmur. Para pemazmur, dalam kesedihan mereka, seringkali berteriak kepada Tuhan untuk membalas kejahatan yang dilakukan terhadap mereka. Mazmur 94:5 adalah bagian dari seruan tersebut, di mana kejahatan para penindas secara eksplisit dinyatakan di hadapan Tuhan. Ayat ini membangkitkan harapan bahwa Tuhan akan bertindak, bahwa Dia tidak akan membiarkan kejahatan menang selamanya. Keadilan-Nya, meskipun terkadang ditunda, pada akhirnya akan ditegakkan. Ini adalah janji yang memberi kekuatan bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan, sebuah jaminan bahwa kesaksian mereka didengar oleh Sang Pencipta.

Dalam konteks modern, Mazmur 94:5 tetap relevan. Kita masih menyaksikan berbagai bentuk penindasan dan ketidakadilan di seluruh dunia. Umat Tuhan, dalam berbagai bentuk dan denominasi, seringkali menjadi sasaran kebencian, diskriminasi, dan kekerasan. Ayat ini mengundang kita untuk berdoa, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk saudara-saudari seiman yang menderita. Ini mendorong kita untuk tidak berdiam diri ketika melihat ketidakadilan, tetapi untuk memercayakan perkara ini kepada Tuhan, sambil juga berupaya untuk menjadi agen keadilan dan kasih di dunia.

Lebih jauh lagi, ayat ini mengingatkan kita akan sifat dasar kejahatan yang selalu berusaha untuk menghancurkan apa yang murni dan kudus. Namun, di sisi lain, ia juga menyoroti kesetiaan Tuhan yang tak tergoyahkan kepada umat-Nya. Dia adalah pembela orang-orang yang tertindas, dan keadilan-Nya pasti akan terwujud. Kesadaran akan hal ini dapat memberikan kekuatan, ketabahan, dan harapan yang tak terpatahkan di tengah badai kehidupan.