Mazmur 94:9

"Apakah Telinga yang membuat segala sesuatu itu tuli, dan Mata yang membentuk segala sesuatu itu buta?"
Ilustrasi Mata dan Telinga yang Melihat Kebenaran Ilahi Memahami Kebenaran
Representasi visual dari kesadaran dan persepsi yang melihat dengan benar.

Memahami Pertanyaan Retoris dalam Kitab Mazmur

Ayat Mazmur 94:9 ini merupakan sebuah pertanyaan retoris yang kuat, diajukan dalam konteks refleksi tentang ciptaan dan sifat-sifat Tuhan. Penulis Mazmur, dalam perenungannya yang mendalam, mengajukan pertanyaan ini untuk menegaskan bahwa Sang Pencipta, yang menciptakan segala sesuatu, pastilah memiliki kemampuan untuk melihat dan mendengar. Sang Pencipta tidak mungkin tuli atau buta terhadap apa yang telah Dia buat.

Pertanyaan ini secara implisit menantang setiap pandangan yang meragukan kebesaran atau kesadaran Tuhan. Ia mengajak kita untuk merenungkan bahwa kebijaksanaan dan kekuatan yang terlibat dalam penciptaan alam semesta, dari galaksi yang luas hingga detail terkecil dari organisme hidup, menunjukkan adanya kecerdasan dan kesadaran yang sempurna. Jika manusia saja, dengan keterbatasannya, dapat menciptakan alat untuk mendengar dan melihat, apalagi Tuhan yang adalah sumber segala kemampuan.

Dalam konteks yang lebih luas di kitab Mazmur, ayat ini sering kali muncul sebagai bagian dari seruan kepada Tuhan untuk bertindak melawan kejahatan dan ketidakadilan. Ketika orang-orang fasik merasa aman dan berbuat semena-mena, seolah-olah Tuhan tidak melihat atau tidak peduli, Mazmur mengingatkan bahwa pandangan Tuhan jauh melampaui pandangan manusia. Tuhan melihat segalanya, mendengar setiap doa, dan mengetahui setiap niat.

Pertanyaan ini mengundang kita untuk merefleksikan persepsi kita sendiri. Apakah kita "mendengar" dan "melihat" dengan benar? Apakah mata hati kita terbuka untuk memahami kebenaran ilahi, ataukah kita tertutup oleh prasangka dan ketidakpercayaan? Mazmur 94:9 adalah pengingat yang indah bahwa Tuhan adalah Pencipta yang sempurna, yang memiliki persepsi sempurna, dan Dia melihat dan mengerti segala sesuatu yang terjadi di alam semesta dan dalam kehidupan kita.

Merangkul kebenaran ini memberikan kekuatan dan penghiburan. Kita tahu bahwa dalam setiap situasi, baik suka maupun duka, Tuhan hadir, melihat, dan mendengar. Keadilan-Nya pasti akan ditegakkan, dan hikmat-Nya akan menuntun kita. Ini adalah dasar keyakinan yang kokoh di tengah gejolak dunia.