Nehemia 13 20: Janji Tuhan Selalu Setia

"Dan terjadilah, apabila orang-orang dari kota-kota di sekitar itu datang untuk menjual barang dagangan dan segala macam hasil bumi pada hari Sabat, aku pun memperingatkan mereka, dan berkata: Mengapakah kamu tinggal di luar tembok ini? Jika kamu berbuat demikian pada hari Sabat, aku akan mendatangkan api ke atasmu." (Nehemia 13:20 TB)
Setia Sampai Akhir

Gambar ilustrasi kebenaran dan kesetiaan.

Ayat Nehemia 13:20 adalah pengingat yang kuat akan pentingnya ketaatan dan kesetiaan terhadap perintah Tuhan, terutama terkait dengan hari Sabat. Dalam konteks sejarahnya, Nehemia sedang berupaya mengembalikan bangsa Israel kepada tatanan dan ketaatan setelah masa pembuangan. Ia menemukan bahwa banyak dari aturan dan perintah Allah, termasuk yang berkaitan dengan kesucian hari Sabat, telah diabaikan.

Nehemia menyaksikan dengan prihatin bagaimana orang-orang dari kota-kota sekitar, bahkan orang Israel sendiri, melakukan aktivitas jual beli pada hari Sabat. Hal ini melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan merusak kekudusan hari yang telah dikuduskan oleh Tuhan. Nehemia tidak tinggal diam. Dengan keberanian dan otoritas yang diberikan kepadanya, ia menghadapi para pedagang dan orang-orang yang melanggar.

Kata-kata Nehemia, "Mengapakah kamu tinggal di luar tembok ini? Jika kamu berbuat demikian pada hari Sabat, aku akan mendatangkan api ke atasmu," bukanlah ancaman kosong. Ini adalah peringatan serius tentang konsekuensi dari ketidaktaatan. "Api" di sini bisa merujuk pada murka Allah, hukuman ilahi, atau kehancuran yang datang akibat melanggar ketetapan-Nya. Nehemia ingin menegaskan kembali bahwa hari Sabat bukan sekadar hari libur biasa, tetapi hari yang dikhususkan untuk beristirahat, merenung, dan beribadah kepada Tuhan. Melanggarnya berarti mengingkari hubungan perjanjian dengan-Nya.

Pelajaran dari Nehemia 13:20 melampaui konteks sejarah kuno. Bagi umat percaya saat ini, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kekudusan waktu yang dipersembahkan kepada Tuhan. Meskipun konsep hari Sabat mungkin memiliki penafsiran yang berbeda di era modern, prinsip dasarnya tetap relevan: kita dipanggil untuk menyisihkan waktu untuk beristirahat dari kesibukan duniawi, berfokus pada hubungan kita dengan Tuhan, dan memulihkan diri secara spiritual dan fisik. Ketaatan terhadap hal-hal yang dipercayakan Tuhan kepada kita, sekecil apa pun itu, adalah wujud kesetiaan kita kepada-Nya.

Nehemia menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif melibatkan keberanian untuk membela kebenaran dan keadilan, bahkan ketika itu tidak populer. Ia tidak ragu untuk menegur dan mengingatkan, karena ia tahu bahwa kelangsungan hidup spiritual bangsa bergantung pada ketaatan mereka kepada Allah. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa Allah adalah Allah yang setia dan menepati janji-Nya, baik janji berkat bagi mereka yang taat maupun janji penghakiman bagi mereka yang lalai.

Dengan menjaga hari-hari yang dikhususkan bagi-Nya dan memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya di atas kepentingan duniawi, kita menunjukkan bahwa kita menghargai berkat-berkat-Nya dan berkomitmen untuk hidup sesuai kehendak-Nya. Nehemia 13:20 adalah panggilan untuk hidup dalam kesetiaan yang teguh, mengenali bahwa setiap aspek kehidupan kita, termasuk pengelolaan waktu kita, haruslah berkenan di hadapan Tuhan.

Anda dapat membaca lebih lanjut tentang Kitab Nehemia di Alkitab SABDA.