"Para mezbah: Orang-orang Lewi: 3.600 orang."
Ilustrasi: Simbol kesetiaan dan pelayanan dalam pemulihan.
Ayat Nehemia 7 ayat 45 merupakan bagian dari daftar panjang silsilah dan jumlah orang yang kembali dari pembuangan Babel ke Yerusalem di bawah pimpinan Zerubabel dan kemudian Nehemia. Ayat spesifik ini menyoroti satu kelompok penting dalam struktur ibadah dan pelayanan di Bait Suci: para mezbah yang dipegang oleh kaum Lewi. Angka 3.600 orang yang disebutkan mungkin merujuk pada para petugas yang bertugas dalam berbagai kapasitas terkait ibadah, termasuk mereka yang secara langsung terlibat dalam persiapan persembahan atau pemeliharaan area mezbah.
Konteks dari Kitab Nehemia adalah tentang pemulihan umat Allah setelah masa pembuangan yang panjang dan sulit di Babel. Pemulihan ini tidak hanya bersifat fisik, yaitu pembangunan kembali tembok kota dan Bait Suci, tetapi juga spiritual. Mencatat secara rinci siapa saja yang kembali dan peran mereka dalam masyarakat yang baru ini sangat penting. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan kembali tidak hanya soal batu bata dan mortar, tetapi juga tentang memulihkan tatanan ibadah dan kehidupan jemaat sesuai dengan hukum Taurat.
Peran kaum Lewi dalam ibadah Perjanjian Lama sangat sentral. Mereka adalah suku yang dipilih Tuhan untuk melayani di Tabernakel dan kemudian di Bait Suci. Tugas mereka meliputi berbagai hal, mulai dari mengangkat dan memindahkan perlengkapan suci, menjaga kesucian tempat ibadah, menyanyikan pujian, hingga membantu para imam dalam tugas-tugas ibadah. Ayat Nehemia 7:45 secara khusus menyebut "para mezbah," yang mengimplikasikan bahwa kaum Lewi ini memiliki tanggung jawab yang berkaitan langsung dengan tempat persembahan korban. Ini bisa berarti tugas pemeliharaan, pengumpulan kayu bakar, atau bahkan membantu dalam persiapan persembahan itu sendiri, di bawah pengawasan para imam.
Kembalinya umat ke tanah air mereka disertai dengan semangat untuk menegakkan kembali praktik-praktik ibadah yang benar. Angka 3.600 orang Lewi yang bertugas menandakan bahwa ada infrastruktur ibadah yang signifikan yang harus dipelihara. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen umat yang kembali untuk memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan melalui ibadah yang teratur dan sesuai dengan ketetapan-Nya. Kehadiran mereka memastikan bahwa ibadah korban, yang merupakan inti dari penyembahan di Perjanjian Lama, dapat terus dilakukan dengan baik, bahkan dalam skala yang besar.
Pentingnya ayat ini juga terletak pada penekanan terhadap detail. Daftar silsilah dan jumlah petugas bukanlah sekadar catatan historis belaka, melainkan pengingat akan keteraturan dan organisasi ilahi. Tuhan peduli dengan cara umat-Nya menyembah Dia. Kelompok Lewi yang bertugas di sekitar mezbah ini adalah gambaran nyata dari bagaimana setiap individu memiliki peran dalam kesatuan tubuh Kristus, baik di masa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Mereka adalah pelayan-pelayan setia yang memastikan fungsi ibadah berjalan lancar, sehingga umat dapat mendekat kepada Tuhan dengan benar. Studi lebih lanjut mengenai Nehemia 7:45 dapat membuka pemahaman yang lebih dalam tentang struktur pelayanan gerejawi dan pentingnya kesetiaan dalam setiap tugas yang dipercayakan kepada kita, demi kemuliaan nama Tuhan.