Ayat Obaja 1:17 adalah sebuah janji yang penuh harapan dan penghiburan, khususnya bagi umat Allah. Dalam konteks Kitab Obaja, ayat ini muncul setelah serangkaian nubuat tentang penghukuman terhadap Edom karena kejahatan mereka terhadap Yehuda. Namun, di tengah-tengah firman penghakiman, muncul cahaya harapan yang menyoroti pemulihan dan keberlangsungan umat pilihan Allah.
Frasa "gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput" menandakan bahwa meskipun ada kesulitan dan penganiayaan, Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya. Sion, yang sering kali merujuk pada Yerusalem dan umat Allah, akan menjadi tempat perlindungan dan pemulihan. Ini bukan sekadar tempat fisik, tetapi juga simbol kehadiran Allah dan komunitas yang diselamatkan. Keterluputan di sini menyiratkan keselamatan dari malapetaka dan kehancuran, serta pemulihan spiritual dan nasional.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa "gunung itu akan menjadi kudus". Ini menegaskan kembali kesucian Allah yang akan mendiami dan memulihkan Sion. Kesucian ini bukan hanya tentang tidak adanya kejahatan, tetapi juga tentang kemurnian dan kekudusan yang berasal dari kehadiran Allah. Gunung Sion akan menjadi tempat di mana umat-Nya dapat beribadah dan hidup dalam ketaatan yang saleh, terpisah dari pengaruh dunia yang jahat. Ini adalah gambaran tentang pemulihan total, baik secara fisik maupun rohani, yang menjadi ciri khas Kerajaan Allah.
Lebih lanjut, ayat ini menjanjikan bahwa "kaum Yakub akan memiliki tanah-tanah pusaka mereka". Janji ini sangat signifikan, karena tanah pusaka adalah bagian integral dari perjanjian Allah dengan umat-Nya. Tanah ini mewakili berkat, keamanan, dan kepemilikan yang diberikan oleh Allah. Kembalinya kaum Yakub untuk memiliki tanah pusaka mereka adalah simbol pemulihan identitas, keutuhan, dan kemakmuran yang telah lama hilang. Ini menunjukkan bahwa Allah setia pada janji-Nya dan akan memulihkan apa yang telah dirampas.
Secara rohani, ayat Obaja 1:17 dapat diterapkan kepada orang-orang percaya di era Perjanjian Baru. Gunung Sion menjadi lambang gereja, komunitas orang-orang yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus. Di dalam Kristus, kita menemukan perlindungan, kekudusan, dan tanah pusaka kekal di surga. Kita adalah orang-orang yang terluput dari hukuman dosa melalui pengorbanan-Nya, dan melalui Dia, kita dijadikan kudus di hadapan Allah. Janji pemulihan ini menguatkan iman kita, mengingatkan kita bahwa Allah selalu memiliki rencana keselamatan dan keberlangsungan bagi umat-Nya, bahkan di tengah tantangan dunia.
Pengharapan yang diberikan oleh Obaja 1:17 mendorong kita untuk tetap teguh dalam iman, percaya pada kedaulatan dan kesetiaan Allah, serta menantikan pemulihan dan berkat-Nya. Ini adalah pengingat bahwa di dalam Allah, selalu ada harapan, bahkan ketika keadaan tampak kelam.