"Jadi, apabila aku telah menyelesaikan tugas ini dan telah menyampaikan buah persembahan ini kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol melalui kamu."
Ayat Roma 15:28 merupakan bagian dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, di mana ia menguraikan rencana dan aspirasinya untuk pelayanan. Ayat ini secara spesifik mengungkapkan niat Paulus untuk melakukan perjalanan ke Spanyol setelah menyelesaikan tugasnya di Yerusalem. Namun, di balik kesederhanaan pernyataannya, terkandung makna mendalam tentang prinsip-prinsip pelayanan yang dijalankan oleh Paulus, serta pentingnya persekutuan dan dukungan dari umat percaya.
Frasa "menyelesaikan tugas ini" merujuk pada misi Paulus mengumpulkan persembahan dari jemaat-jemaat non-Yahudi untuk membantu saudara-saudara seiman di Yerusalem yang sedang mengalami kesulitan. Ini adalah tindakan solidaritas dan kasih yang menunjukkan kesatuan tubuh Kristus, tanpa memandang latar belakang suku atau bangsa. Paulus sangat menekankan pentingnya persembahan ini, bukan hanya sebagai bantuan materi, tetapi sebagai bukti nyata dari kasih dan persatuan yang telah dikaruniakan Allah. Melalui pengumpulan persembahan ini, Paulus ingin membuktikan bahwa orang percaya dari latar belakang yang berbeda dapat bersatu dalam Kristus dan saling mendukung.
Selanjutnya, Paulus menyatakan keinginannya untuk "berangkat ke Spanyol melalui kamu". Kalimat ini menunjukkan dua hal penting. Pertama, tujuan geografisnya yang ambisius untuk menjangkau tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya, yaitu Spanyol. Ini mengindikasikan semangat misionaris Paulus yang tidak pernah padam, selalu ingin membawa Injil Kristus ke tempat-tempat baru. Kedua, frasa "melalui kamu" menggarisbawahi ketergantungannya pada dukungan dan doa dari jemaat. Paulus bukanlah seorang pengkhotbah tunggal yang bekerja sendiri. Ia mengerti betapa berharganya dukungan spiritual dan bahkan logistik dari saudara seiman. Perjalanan ke Spanyol bukanlah sekadar keinginan pribadi, melainkan sebuah rencana yang ia harapkan akan didukung oleh jemaat di Roma.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya tujuan yang jelas dalam pelayanan. Paulus memiliki visi yang kuat tentang perluasan Kerajaan Allah. Ia tahu apa yang harus dilakukannya, dan ia memiliki rencana untuk mencapainya. Namun, rencananya tidak terlepas dari komunitas. Dukungan dari jemaat di Roma sangat krusial baginya. Ini mengajarkan kita bahwa pelayanan yang efektif seringkali membutuhkan kerja sama, doa bersama, dan dukungan dari orang lain. Kita tidak dipanggil untuk menjadi seorang diri dalam pelayanan, melainkan untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus yang saling membangun dan saling mendukung.
Lebih dari itu, ayat Roma 15:28 mengingatkan kita tentang prinsip "buah persembahan" yang disampaikan. Persembahan ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang hasil dari pekerjaan Injil yang telah membawa orang pada pertobatan dan iman kepada Kristus. Mengumpulkan persembahan ini dan menyampaikannya dengan penuh kasih adalah cara Paulus untuk mengukuhkan ikatan persekutuan dan menunjukkan bahwa semua orang percaya adalah satu dalam Kristus. Pelayanan yang sejati bukanlah tentang mencari pujian atau keuntungan pribadi, melainkan tentang melayani sesama, membangun persekutuan, dan memuliakan nama Tuhan. Dengan demikian, niat Paulus untuk pergi ke Spanyol adalah kelanjutan alami dari pelayanannya yang berfokus pada Kristus dan sesama.